Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

AKUPUN MENCINTAINYA, MA
Karya Riska Ayu PS

Gubraaakk !!!
“sorry...sorry...,”
“ah... mata kamu ketinggalan di angkot yaa.. nih liat bukuku jadi berantakan semua,”
“eh, aku udah minta maaf,”
huuh! Sebel...sebel banget sama makhluk tak dikenal ini.
“woi man... jangan kasar-kasar sama cewek secantik ini,” sahut temannya
“cantik dari hongkong...,”
“mending dari hongkong, lah ini dari comberan,”

Omaigad! Darahku mendidih sudah, waktunya meledak...
“eh bung, bapak kamu penjual bakso yaa?,”
“kog tahu?,” jawab mereka bersamaan
“lah tuh mulut kayak sumbu kompor. Nyerocos mulu...nyerocos mulu!,” kataku geregetan

Aku Pun Mencintainya, Ma
Tanpa panjang, lebar, luas, volume atau apapun itu aku langsung ninggalin dua manusia super duper menyebalkan ini. Haaahh! Ngimpi apa aku semalam...
“Reisya!,”

Suara menggelegar itu memporak-porandakan lamunanku.
“i...i..iyaa pak,” jawabku merinding
“mana tugasmu! Ingat kamu masih punya hutang dua tugas lagi padaku,”

Yaelaaa... nih dosen perhitungan amat, aku aja yang punya utang santai-santai aja.
“mmm nanggung pak utangnya cuman dua, nambah satu lagi yaa. Tiga kan sunnah pak,” jawabku dengan wajah tanpa dosa (padahal bejibun)
“Reisya! Saya serius...,”
“saya malah dua rius pak. Kalo bapak mau, rius saya bisa lebih,”
“cukup. Sekarang juga kamu keluuuaaaaaarrrr !!!!,”
Suara teriakan dosenku yang satu ini udah cukup ngebuat Jakarta dan sekitarnya banjir (hehe cerita ini hanya fiktif belaka).
@@@

“Rei... mending hentikan sikap kamu yang kekanak-kanakan ini. Sering bolos, nggak pernah ngerjain tugas, tidur di kelas. Rendahan tau!,” ceramah si Tika sahabatku
“terus Tik, aku harus bilang WaoW gitu?!,” jawabku cengengesan
“nggak perlu! Nyemplung kali aja sono sekalian...,”
“eh aku minta maap deh...,”

Aku memang nggak bisa ngelawan sahabatku yang satu ini. Pasti dia menang dan entah kenapa tiap kali dia nasehatin aku pasti aku nurut. Punya aji-aji apa ni orang apakah ajisaka atau ajinomoto atau jangan-jangan aji mantan vokalis drive itu! (anji buuk... bukan aji)
“dengar Rei! Mama kamu pasti marah kalo tahu kamu seliar ini,”
“peduli apa mama sama aku, yang penting buat mama tu ya cuman kerja, kerja dan kerja. Aku nggak ada di kamusnya mama, buktinya ulang tahunku pun mama lupa,”
“dia kerja buat kamu Rei, buat kebahagiaanmu,”
“tahu apa kamu soal kebahagiaanku. Aku menderita Tik sama sikap mama yang siang malam nggak ada waktu buat aku,”

Aahh... itulah mamaku, semenjak papa meninggal mama adalah tulang punggung keluarga. Dia mati-matian ngembangin usaha peninggalan papa dengan dalih sebagai investasi masa depanku. Mama nggak ngerti betapa aku merindukan sosoknya yang dulu. Hmmm menyendiri di taman deket sekolah, itu yang selalu kulakuin untuk merenungi masalah yang rajin banget datang ke aku.
“Reisya...,”

Tangan itu menyodorkan tisu kepadaku.
“kamu...! aku lagi krisis mood buat bertengkar sama kamu sekarang,” kataku sewot
“eh oncom! Lagian siapa juga yang ngajak kamu bertengkar, aku masih waras. Nggak nyangka yaa kamu yang tampang AMRI gitu ternyata hati Barbie. Haha bisa nangis juga...,”
“aku bukan robot, ondel-ondel! Daripada kamu tampang security hati hello kitty,”
“kamu kenapa?,” tanyanya sok baik
Meski aku nggak terlalu kenal siapa dia tapi dengan lancarnya aku nyeritain tentang beban berton-ton yang aku tanggung. Dan semenjak itu aku menjadi lebih dekat dengannya. Daniel... cowok yang kalo diem cool kalo bicara keren. Cara dia ngasih saran ke aku, cara dia ngehibur aku tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Ya iyalaah mana ada ngelukis dengan kata-kata yang ada dengan kuas.
@@@

Waktu aku nangkring depan TiVi nggak ada gerimis nggak ada hujan tiba-tiba mama ngajak aku untuk nemenin dia ke suatu tempat. Katanya sih kejutan, ah paling-paling juga ketemuan sama rekan bisnisnya mama dan nunjukkin ini lho Rei usaha mama udah segede ini. Ke laut aja deh!
Ternyata mama mengehentikan mobilnya di depan sebuah restaurant.
“ayo turun sayang...,” ajak mama
“tumben mama ngajak aku ke tempat ini. Mmm mama nggak bermaksud ngejodohin aku kan?,” kata-kataku copas di FTV-FTV itu
“kamu pikir mama ini ibunya siti nurbaya, ayo cepat turun dari mobil!,” kata mama sambil meninggalkanku

Mending kalo mama itu ibunya siti nurbaya daripada ibunya malin kundang, bisa-bisa aku dikutuk. Ih sereemm....
“mau pesen menu apa Rei?,” mama menyodorkan list menu makanan
“follower,” jawabku singkat
“ok mbak, saya pesen menu ini tiga porsi,”
“ma, Reisya tahu kalo Rei itu doyan makan. Tapi masa sih di depan umum gini Rei makan dua porsi, kan malu ma,” sungutku
“siapa yang pesen buat kamu semua. Yang satunya itu buat seseorang yang mama mau kenalkan ke kamu. Heiiii !!!,”

Mama manggil seseorang. Ah mungkin orang ini yang mama maksud. Tapi aku nggak ngeliat siapapun di pintu masuk kecuali seseorang yang wajahnya sudah tak asing lagi bagiku.
“D...Dd..daniel?!,” kataku hampir tak percaya ngeliatnya
“Reisya...,” sahutnya keheranan
“jadi kalian sudah saling kenal...,” tanya mama
“dia temen satu kampusku, ma,”

Firasatku buruk tentang ini. Ada hubungan apa mama sama Daniel...
“Rei, kamu tau kan sudah kurang lebih 3 tahun ini mama berjuang sendiri untuk keluarga kita. Dan...mungkin ini saatnya mama butuh teman,”
“maksud mama?,”
“sayang kamu harus ngerti ya.. beban ini nggak selamanya mama bisa nanggung sendirian,”
“aku makin nggak ngerti deh ma, ada apa ini?,” tanyaku kebingungan
“mmm mama...mama akan menikah dengan Daniel. Kami sudah saling mengenal dan berkomitmen untuk bersama selama 6 bulan ini,”

Rasanya aku tak hidup tidak pula mati. Mama... Daniel... menikah...
“nggak ma, mama bohong!,”
Ah aku memecahkan piring yang ada di depanku. Aku berlari, berlari dan berlari tanpa arah yang yang jelas. Kenapa Daniel tega melakukan ini... kenapa mama nggak peduli dengan perasaanku... aku benci semua ini. Aku benci mama! Aku benci Daniel! Aku benci keadaan ini, aku benci....
@@@

Entah apa yang terjadi malam itu yang ku ingat cuman aku lari di tengah hujan deras setelah itu gelap. Oh aku terperosok dan tak sadarkan diri. Uuhh rasanya sakit semua badanku, juga hatiku.
“Reisya... syukur kamu sudah siuman, nak!,” mama memelukku

Segera ku lepas pelukan itu. Aku tak ingin sandiwara ini terus terjadi. Aku ingin semuanya selesai sekarang.
“ma, Rei nggak ngelarang mama nikah sama siapapun asal orang itu bisa ngebahagiain mama. Tapi mama juga harus ngeliat keadaan, Daniel itu usianya kayak Rei ma. Apa kata orang kalo Rei punya papa yang usianya sejajar. Reisya malu, ma! Malu....,”

Semua kata-kata itu keluar begitu saja tanpa peduli gimana perasaan mama. Hari-hari ku lalui dengan suasana kaku. Bicara seperlunya dengan mama. Seolah kami bukan ibu dan anak. Dan akupun nggak pernah ngeliat Daniel di kampus. Tuhan... apa aku salah? Apa aku terlalu mendewakan egoku diatas kebahagiaan mama.
“aku perihatin ke kamu Rei..,” Tika mengejutkanku
“thanks, Tik!,”
“nggak usah bilang makasih, aku perihatin atas sikap kamu yang nggak seneng ngeliat mamanya bahagia,”
Kata-kata Tika bagai kilat yang menyambarku. Benarkah itu? Aku egois....

Ada sirat kesedihan di wajah mama, mungkin mama memutuskan hubungannya dengan Daniel.
“ma, dimana letak kebahagiaan mama?,”
“saat melihat engkau bahagia...,” mama memelukku
“meski tanpa Daniel?,”
“asal ada kamu di samping mama,”

Pelukan mama semakin erat. Mama nggak ingin kehilangan aku. Ah kenapa aku tega merampas kebahagiaan orang yang paling mencintaiku. Segera kuambil handphone dan ku telpon Tika.
“Tik, kamu punya nomor Daniel atau kamu tahu dimana alamatnya?,”
“loh Rei kamu nggak tahu?! Daniel sekarang on the way ke bandara, dia mau ngelanjutin kuliahnya di Amsterdam,”

Segera ku tutup telpon, aku tak ingin terlambat. Aku tak ingin melakukan kesalahan kedua dengan membiarkan Daniel pergi dari kehidupan mama. Ku tancap gas mobil, aku melaju secepat yang aku bisa. Tak peduli hujan deras sedang mengguyur kota Jakarta saat ini. Bagiku yang terpenting adalah aku membawa Daniel pulang, buat mama. Oh Tuhan... sepertinya ada masalah dengan lampu depan mobilku dan tiba-tiba.....
“aaaaaarrrrggggggggggggghhhhh.....!!!!,”

Ma, maafin Rei...
Gelap, itu yang kurasa sekarang. Dimana aku sekarang? Oh inikah waktunya ...

Dan aku ngeliat mama nangis di samping gundukan tanah yang masih basah itu.
“tante, ini ada sms terakhir yang Tika terima dari Rei..,”

Tik, aku mau jemput Daniel. Tik, kalo ada apa-apa ma aku pliss bilang ke mama kalo aku sayang banget ke dia. Dan aku mau Daniel sebagai pengganti papa. Itu permintaanku buat mama. Thank’s Tik, kau sahabat terbaikku....
“mama juga mencintaimu, nak!,”
Tuhan itu maha cinta sebab cinta-Nya itu pula Ia menganugerahi cinta di hati setiap hamba-Nya. Semua orang berhak untuk saling mencintai, termasuk mama dengan Daniel temanku sendiri. Apa yang salah dengan hubungan ini? Tidak ada yang salah karena dihati mereka ada anugerah terindah dari Tuhan yaitu cinta. Tapi bagaimana dengan cintaku??? Aku yakin Tuhan akan menggantinya dengan anugerah lain yang jauh lebih indah. Akhirnya, aku bahagia mama menikah dengannya. Tapi aku juga bersyukur atas kepergianku karena aku pun mencintainya, ma....

PROFIL PENULIS
Nama : Riska Ayu PS
TTL : Malang, 9 Mei 1993
Alamat : Desa Harjokuncaran 05/02, Kec. sumbermanjingwetan, Kab. Malang
FB : Raden Ajeng Riska-ayu

Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.

Post a Comment