Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

PESAN TERAKHIR
Karya Achmad Mustofa

Sore itu pada sebuah taman yang indah.Hijau rerumputan dan warna-warni kembang yang mekar menambah alunan senja yg Dinamis.Aku duduk pada sebuah bangku kosong yang tak jauh dari Lampu taman yang satu per satu mulai menyala.Bocah kecil yang berlarian telah kembali pada indungnya.Gengamannya seakan mereka terasa terjaga.Tak lain halnya dengan wanita dan Laki-laki yang melintas dihadapanku dengan nuansa cinta.

Selang waktu aku melihat seseorang berjaket hitam dengan motor bercorak hijau muda memarkir persis disebelah motorku.Wajahnya tertutup helm yang lebih besar dari kepalanya,Ya pastinya lebih besar kalo lebih kecil mana mungkin kepalanya bisa masuk (Dalam hatiku menghibur diri).Itu urusan tukang parkir aku masih punya urusan tersendiri.Jam besar yang berada 2 meter diatas tanah menunjukan 17:15,Para pedagang makanan mulai menaikan tenda.Lahan kecil dan sempit seakan tak mempedulikan pelanggan untuk masuk kedalamnya.

Pesan Terakhir
Seharian ini aku belum makan,,terbilang waktu yg teramat sibuk.Kesehatanku sedikit tak aku pedulikan,tuntutan kerja seakan tak memberiku waktu luang tuk sedikit saja merefreshkan badan.Kali ini adalah satu-satunya kesempatanku,mendamaikan diri bersama dengan alam.Sekiranya Susana memberikanku kesan lebih sebagai tenaga tambahan.
Aku duduk disini bukan semata-mata hanya duduk biasa,atau bahkan hanya mencuci mata,merefreshkan diri dengan sejuta suasana.Aku berada disini dengan sejuta harapan,harapan maya yang mungkin orang bilang itu sangat tak layak untuk aku lakukan.Ya…Ditempat inilah kisah cintaku dimulai,dan ditempat inilah kisah itu mengalami jeda,dan aku tak ingin ditempat ini pula kisah itu akan berakhir.

Tempat tanggal 12-06-2009 Lalu,,ia memintaku untuk mengizinkannya.Izin untuknya pergi sejenak dengan impian yang ingin ia raih.impian yang sanggup banggakan orang tuanya,senyumnya adalah kekuatan hidup baginya.Tak mungkin aku melarangnya,sebisa mungkin aku harus mendukungnya.Dan aku mengizinkannya.Bukan jarak yang dekat,tapi ratusan kilo jarak antara aku dan dia.Satu hari kepergian,,temannya mengajakku jalan,aku tak berfikir lebih hanya sekedar persahabatan.Ia hanya memberikan sepucuk surat yang Kekasihku tulis untukku.Namanya Dinda,wanita cantik periang yang slalu sangat aku sayang..Aku tak langsung membacanya,ku tunggu hingga aku berada sendiri hanya aku dan surat itu saja.

Aku lebih memilih membacanya di kamar dengan pintu yg tertutup rapat dan jendela yang terbuka untuk lebih mendapatkan suasana.
“Assalamu’alaikum Cinta”
“Saat cinta membaca surat ini,mungkin aku tak lagi menemani hari-harimu.Aku harus pergi untuk waktu yang bukan sebentar.Aku pergi dengan hati yang tenang dan bahagia karna izin orang tua dan terlebih cinta mengizinkanku.Semoga kepergianku ini Lebih mendekatkan kita pada Alloh SWT.Karna Dialah kita dipertemukan,dan insyaalloh aku takan pernah lupa mendo’akan cinta.Jaga kesehatan Ya…?? Semoga perpisahan ini tak menurunkan rasa yang selama ini terjaga.Kenang aku jika cinta telah menemukan yang lebih baik dariku,dan apabila cinta yakin,tunggu aku ditempat istimewa kita 3 tahun Lagi.Semangat J…
Love You...
Wassalamu’alaikum”…
“Dinda”

Setelah aku membacanya,hati ini seakan terguncang dengan guncangan yang memberikanku ketenangan.Meski dia tak berada disampingku,dengan surat terakhir itulah aku merasa dekat dengannya.Aku menjalani semua ini sendiri,janji terakhirnya selalu aku tunggu,hingga hari ini,Hari dimana ia harus menepati.Dalam gelap malam,aku masih duduk diatas bangku yang dulu tempat kita terpisah.Itulah sebabnya aku berada disini.
Sudah lama aku menunggu saat-saat ini.Sekian lama aku merindu untuk mengukir kisah kembali bersama.Kebahagiaanku seakan membuatku tak sadar bahwa waktu telah menunjukan tengah Malam,dan tak kudapati Wajah Gadis Pujaan.
Apa dia lupa dengan janji itu…
Apa dia tak lagi mengenalku…???”hati ini semakin resah”
Ya Tuhan,,cobaan apa ini…???Aku yakin Kau mendengarku…Izinkan aku bertemu dengannya Tuhan..(harapanku pada-Nya)..
Aku tak peduli dengan Perut yang seakan mengajakku untuk bernyanyi..sekedar membeli kopi untuk membuka mata sampai malam nanti.Aku masih terlalu yakin jika dia akan datang malam ini.
Jam membentuk sudut 90 derajat.tepat pukul 3 pagi.Aku mulai lelah menanti dan aku memilih untuk kembali pulang.Paginya aku masih mengantuk dengan mata yang hanya membuka beberapa milimeter saja.Namun hati ini mengajakku untuk pergi kesebuah tempat dimana aku bisa mendapatkan atas jawaban dari semuanya.
Bergegas aku mandi dan tanpa sarapan ku nyalakan motor dan beranjak pergi.Mungkin lebih baik aku menanyakan langsung pada Orang tuanya.Dalam perjalananku tepat pada lampu merah semua kendaraan berhenti,dan tepat pula berada disampingku motor Hijau muda itu berdiri.Dia membuka helm dan tenyata tampaknya aku mengenalinya…Yaa dia teman kekasihku dulu,Namanya Maya,langsung aku memanggilnya dan mengajaknya ia menepi sebentar,untuk sedikit bertanya-tanya.Awalnya memang ia sedikit lupa dengan wajahku yang mulai berbeda,tapi tak lama ia mengingatku dan tak menyangka bahwa aku masih mengharap pada Dinda.

Aku cari tempat duduk yang enak untuk berbincang-bincang dan akhirnya kita putuskan di Es Buah pinggir jalan.To The Point,aku langsung menanyainya tentang Dinda.
“Kerja dimana sekarang”.Basa-basi belaka..

Di Admin Bank…Kamu…???
“Masih seperti yang dulu...Eh,,kamu masih deket sama Dinda..??”
masih,,,tapi 1 tahun yang Lalu….
“Maksudnya…”

Dinda pernah mengirimkanku SMS,katanya”jangan pernah bilang sama kamu kalo dia itu pergi bukan untuk Berobat,..??
“Maksud kamu apa…??Aku masih belum paham…
Iya,,dia kanker otak dan 1 tahun lalu dia telah meninggal..

~Mengusap kening dengan rasa tak percaya~
“Kenapa kau tak bilang padaku”
itu satu-satunya pesan darinya,aku tak mungkin melanggarnya,tapi mungkin hari ini waktu yg tepat untukku bicara.

Kau ingat terakhir kalian bertemu,apa kau lihat dia ingin muntah….???
“Yaa…..sangat Lihat…”

Sebenarnya dia itu kemoterapi,,bukan meriang …!!
“Innalillahi wainnailaihi Roji’un…kenapa semua jadi begini,,,!!!”Masih belum percaya…
“Pantas saja dia tak datang….
“Apa kau bisa tunjukan aku makamnya..”

Ya…Aku Bisaa…!!tapi hanya sebentar,aku harus meeting…
“Ya baiklah…”

Sesampainya Di makam,,Aku benar-benar tak menyangka,,saat itu pula bersamaan orang tuanya sedang membersihkan makam Dinda..Dia hanya meminta maaf tak mengabariku tentang semua itu..Karna itu pula pesan yang dinda berikan pada orang tuanya…!!!
Dinda…Aku tahu Kau tak ingin melihatku sedih..Ketulusan cintamu memberikanku kekuatan..
Kini izinkan aku meneteskan Air Mata dihadapanmu Dinda..
Selamat Jalan,,,

~Sukabumi~
08/02/2013

PROFIL PENULIS
Nama : Achmad Mustofa
TTL : Purbalingga 11 Juni 1994
Email : Tovajaky@yahoo.com / Achmadmustofa38@yahoo.com(ke blokir)
FB : Achmad Mustofa jarang / Achmad Moestovha (aktif)

Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.

Post a Comment