Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

Jakarta - Pesawat angkut CN295 hasil kerjasama PT Dirgantara Indonesia dengan Airbus Military Spanyol yang baru saja didatangkan dari Bandung ke Lanud Halim Perdanakusuma mempunyai berbagai keunggulan dibanding dengan pesawat sejenis lainnya.

"CN295 ini pesawat angkut sedang taktis yang dinilai cocok dengan tugas TNI seperti melakukan angkutan personel dan logistik, penerjunan pasukan, evakuasi medis udara, patroli udara terbatas serta penugasan militer lainnya," ujar Direktur Aerostruktur PT DI, Andi Alisjahbana, di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis 4 Oktober 2012.

Ia juga mengatakan, kelebihan dari pesawat ini adalah mampu lepas landas dan mendarat pada landasan yang pendek.

"Pesawat ini menggunakan 2 mesin Turboprop Pratt and Whitney buatan Kanada sehingga mampu melakukan pendaratan pada landasan yang sempit yang ukurannya 670 m /2.200 ft dengan berat tertentu," ujarnya.

Sebagai pesawat angkut, CN295 juga mampu membawa beban yang beratnya mencapai 9 ton kargo atau kurang lebih 71 personel. Pesawat ini juga memiliki kecepatan jelajah maksimum mencapai 260 knot atau 480 km perjam. Tak hanya itu itu, burung besi ini mampu terbang dan dikendalikan dengan aman dan baik pada kecepatan rendah sampai dengan 110 knot atau 203 km perjam.

Andi mengatakan, berdasarkan penandatanganan kontrak antara PT DI dengan Kementerian Pertahanan, sebanyak sembilan pesawat angkut tersebut akan diserahkan kepada kementerian pertahanan secara bertahap. "Tiga pesawat akan kami serahkan sampai akhir tahun ini, kemudian tiga pesawat lagi pada 2013, sisanya 2014," ujarnya.

Untuk dua pesawat yang tiba di Lanud Halim Perdanakusama kemarin, Andi menyebutkan kalau kedua pesawat tersebut diantar langsung dari Spanyol kemudian dibawa ke Bandung selanjutnya ke Lanud Halim. "Untuk 7 pesawat dibuat di Spanyol, dua unitnya pada 2014 akan dibuat di Bandung," ujarnya.

Ia mengatakan, nantinya sebagaian besar komponen pada pesawat ini akan dibuat di PT DI. Sejumlah komponen pesawat yang dibuat di Spanyol akan dikirim ke PT DI untuk diintegrasikan.

"Dengan pembelian 9 pesawat ini memberikan efek yang sangat besar dalam industri penerbangan di Indonesia, terutama bagi PT Dirgantara," imbuhnya.

Sumber : Vivanews

Post a Comment