Pada bagian ini menerangkan mengenai kurangnya perhatian yang serius mengenai orientalisme ini oleh para penulis untuk di analisa lebih dalam lagi. Meskipun sekarang ini banyak kita temui mengenai orientalisme tetapi itu hanya sebatas pendahuluan-pendahuluan mengenai orientalisme, disamping pendahuluan terdapat juga pujian-pujian kepada mereka. Akan tetapi sekarang ini orang-orang telah menaruh kepercayaan kepada mereka, dan secara berlebihan memuji-muji usaha yang dilakukan oleh mereka. Diantaranya ialah Dr. Thoha Husain yang dianggap murid pertama para orientalis dalam sejarah kesusastraan modern kita.
Pada bab ini juga di sebutkan beberapa tokoh yang lain yang mencerminkan ketunduk-patuhan nya kepada orientalisme. Selain itu, di dalam buku ini juga di ceritakan secara singkat kisah perdebatan antara penulis dengan Dr. Ali Hasan Hasan Abdul Qodir yang menjadi dosennya dalam kuliyah tarikh tasyrikh islami. Akan tetapi Dr. Ali Hasan Hasan Abdul Qodir tidaklah berbeda dengan tokoh-tokoh yang lain. Dan yang memicu perdebatan antara penulis dengan sang guru adalah “saya perkenalkan dengan saudara-saudara sekalian bahwa selam empat belas tahun saya belajar di Al-Azhar saya belum bisa mengenal islam, dan saya mengenal islam itu ketika berada di jerman”. Dari perkataan ini sudahlah jelas bahwa pemujian terhadap para orientalis ini sangat berlebihan.
Telalu menaruh kepercayaan terhadap para orientalis telah menimbulkan rasa taasub. Sebagaimana dinyatakan oleh Ahmad Faris As-Syidyaq di dalam bukunya “dzail al-firyaaq”.: guru-guru (para orientlis) tak pernah menerima ilmu pengetahuan dari syekh- syekh ahlinya. Kan tetapi mereka Cuma sebagai parasit. Apa-apa yang mereka nyatakan berasal dari pendeta, lalu mereka memasukkan kepalanya pada buah mimpi atau memasukkan buah mimpi-mimpi kedalam kepalanya. Terbesit dalam hati mereka bahwa mereka tahu segala sesuatu yang tidak dia ketahui. Jika masing-masing mengajar salah satu bahasa timur atau menerjemahkan nya terpikir bahwa dia telah mendalaminya.
Sejarah orientalisme
Sejarah orientalisme bermula dari datangnya beberapa rahib ke Andalusia mereka belajar di sekolah-sekolah yang ada disana. Kemudian mereka menerjemahkan berbagai macam disiplin ilmu diantaranya adalah filsafat, ilmu kedokteran, teology, bahkan alqu’an pun berusaha mereka terjemahkan kedalam bahasa mereka. Setelah berhasil menguasai beberapa disiplin ilmu tersebut kemudian mereka kembali ke negara asal mereka kemudian mereka menyebar luas kan kebudayaan arab serta beberapa karya-karya ulama-ulama terkenal. Mereka pun mendirikan akademi-akademi yang bergerak di bidang ketimuran. Kemudian setelah abad ke-18 mereka mulai melancarkan serangan nya kepada negara islam dan berusaha harta perbendaharaan nya.
Bidang lapangan orientalis
Objek kajian orientalisme adalah seluk beluk islam, sastra arab serta kebudayaan islam. Semua itu mereka lakukan di mulai dari mempelajari bahasa arab kemudian mempelajari islam.
Motivasi para orientalis
1. motivasi agama
motivasi ini berawal dari kecemburuan dan rasa takut nya para kaum orientalis kepada Islam. Sehingga mereka membenci islam, oleh sebab itu lah mereka menganggap islam sebagai penghalang mereka dalam mewujudkan visi dan missi nya. Dalam keresahan psikologis seperti ini mereka semakin giat untuk mendalami dalam mempelajari islam guna menghancurkannya.
2. motivasi imperial
motivasi imperial berawal dari berakhirnya perang salib yang di tandai dengan kekalahan tentara-tentara salib. Hal itu menyebabkan semakin bertambahnya tekad mereka untuk menguasai dan menaklukkan negara-negara islam. Mereka sadar kalau islam itu tidak akan kalah hanya dengan perlawanan yang nyata yaitu dengan perlawanan yang nyata yaitu dengan peperangan, kemudian mereka menggunakan cara lain untuk mencapai tujuannya tersebut diantaranya ialah dengan mempelajari seluk beluk bangsa-bangsa timur baik itu berupa akidah, tradisi, akhlak, serta kekayaannya. Hal itu di lakukan untuk mengetahui titik kekuatan maupun kelemahannya sehingga mereka bisa dengan mudah untuk mengalahkan nya.
3. motivasi bisnis
motivasi ini di awali dengan membangun kerjasama dengan orang-orang arab(islam) yang bertujuan untuk mematikan pabrik-pabrik regional milik kita yang besar di berbagai negeri arab dan negara-negara islam. Serta bertujuan supaya barang-barang dagangan mereka bisa laku dan mereka juga bisa membeli sumber-sumber alam yang berharga milik kita.
4. motivasi politis
berawal dari keinginan para orientalis untuk mengorek-ngorek pikiran kaum bangsa timur untuk menanamkan strategi politis mereka supaya mereka lupa dengan sistem perpolitikan milik mereka sendiri, sehingga mereka pun beralih kiblat dari kiblat semula milik kite sendiri dengan milik mereka(kaum orientalis).
5. motivasi ilmiah
para kaum orientalis tidak semuanya jelek: yaitu keinginan mereka mempelajari bangsa timur dengan tujuan untuk merusak atau menghancurkan bangs timur, tetapi ada yang ingin mempelajari bangsa timur dengan keinginan yang sebenar-benarnya karena keinginannya untuk mendalami ilmu dan mendapatkan ilmu secara obyektif.
Tujuan orientalisme
1. tujuan ilmiah
- membuat keragu-raguan tentang kebenaran risalah nabi muhammad SAW. dan sumbernya yang berasal dari tuhan.
- Menimbulkan keraguan tentang kebenaran hadist nabi
- Menimbulkan keraguan mengenai nilai fiqih islam
- Membuat keyakinan kaum muslimin mengingkari agama islam sebagai agama yang datang dari allah SWT.
- Menimbulkan keraguan tentang kemampuan bahasa arab untuk dapat melanjutkan perkembangan ilmu pengetahuan.
- menimbulkan keraguan di hati muslimin, terhadap nabi, alqur’an, syari’at, serta fiqh mereka.
- Menimbulkan keragu-raguan di hati kaum muslimin terhadap nilai kebudayaan islam.
- Melemahkan kepercayaan kaum muslimin terhadap peninggalan serta menyebar luas kan jiwa jiwa yang ragu terhadap nilai, akidah, serta akhlak luhur yang mereka miliki semula.
- Memudarkan jiwa persaudaraan islam diantara kaum muslimin.
Dalam tujuan ilmiah obyektif ini terdapat tiga masalah yang pada dasarnya sama yaitu ingin mempelajari bangsa-bangsa timur. Akan tetapi masing-masing dari ketiga hal itu mempunyai tujuan yang berbeda-beda di balik keinginan mempelajari bangsa timur, seperti:
- Keinginan mempelajari islam dengan motivasi untuk menghancurkan bangsa timur(islam).
- keinginan mempelajari bangsa timur(islam) dengan murni yaitu kesukaan nya terhadap ilmu pengetahuan.
- keinginan mempelajari bangsa timur(islam) dengan motivasi ingin membela bangsa timur(islam).
Sarana untuk mencapai tujuan
- menulis buku tentang berbagai persoalan islam seperti, ajaran-ajaran rasul, serta quran nya.
- menerbitkan majalah-majalah yang membahas khusus memuat tentang islam.
- mengirimkan missi-missi keagamaan ke seluruh negara-negara islam untuk pelayanan kemanusiaan sebagai kedok belaka.
- menyampaikan kuliah-kuliah di universitas dan kumpulan-kumpulan ilmiah.
- makalah-makalah yang dimuat di serat kabar regional milik mereka.
- mendirikan muktamar-muktamar untuk menyusun strategi mereka.
- menerbitkan ensiklopedi islam yang di tulis dalam berbagai macam bahasa.
Nama-nama orientalis berbahaya dan buah karya mereka
A.J.arberry. kebangsaan inggris, anggota redaksi ensiklopedi islam dan guru di universitas Cambridge. Buku-buku karya nya ialah:
- Islam kini
- pendahuluan sejarah tasawuf
- tasawuf
- terjemahan Al-Qur'an
alfred goem. kebangsaan inggris, dosen di universitas inggris dan amerika. Bukunya yang di terbitkan kebanyakan yang berisi tentang missi-missi kristen.
Post a Comment