Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

Teknik Dasar Olahraga Tolak Peluru - Menurut aturan IAAF, teknik yang digunakan dalam melempar peluru di dalam olahraga ini harus dimulai dengan tolakan atau tembakan yang menyentuh area sekitar dagu atau pipi. Pada saat seperti ini, si atlet tidak diperbolehkan melakukan tolakan atau tembakan yang lebih rendah dari posisi tadi. Dan, tentu saja tolakan harus dilakukan dengan satu tangan. Teknik berputar-putar sangat dilarang di dalam permainan ini. Gerakan tolakan membutuhkan tenaga, kekuatan, dan juga hentakan gerakan kaki. Beberapa atlet ada yang menggunakan teknik meluncur sebagai awalan. Yaitu, sebuah gerakan maju ke depan dalam sebuah garis lurus dari belakang lingkaran lempar sebelum melepas peluru.

http://www.koplak.co.uk/2013/06/teknik-dasar-olahraga-tolak-peluru.html


Adapun atlet lain, ada juga yang melakukan gerakan putaran atau rotasi yang maju. Semua gerakan awalan ini dilakukan para atlet untuk mendapatkan momentum yang besar untuk melempar. Para atlet olahraga ini melakukan lemparan peluru dari sebuah lapang berbentuk lingkaran yang diameternya 2,135 meter. Adapun peluru yang menjadi alatnya mempunyai berat 7,26 kilogram dengan diameter sekitar 110-130 millimeter untuk pria. Adapun untuk wanita, pelurunya mempunyai berat 4 kilogram dengan diameter sekitar 95-110 millimeter.

Dalam beberapa event,  setiap atlet akan melempar sebanyak 6 kali dengan pengambilan 1 nilai. Atlet yang paling jauh melemparlah yang akan jadi juara. Tentu saja, setelah dibandingkan dengan atlet yang lain. Jika Anda berminat mencoba olahraga yang satu ini, hal pertama yang menjadi pertimbangan haruslah keselamatan dan keamanan. Hal ini tentu saja karena olahraga tolak peluru menggunakan alat berupa bola yang disebut peluru. Dan, peluru ini beratnya 4 hingga 5 kilogram.

Jika Anda tidak hati-hati, kecelakaan yang dapat menyebabkan Anda terluka sangat mungkin terjadi. Jadi, kunci untuk olahraga tolak peluru ini adalah kehati-hatian. Jangan sampai Anda melempar saat di lapangan sedang ada pemain lain. Sebaliknya, pemain lain tidak boleh ada di lapangan ketika Anda sedang melakukan lemparan.

Idealnya, lemparan dilakukan ketika lapangan kosong. Kemudian, peluru diambil lalu melakukan lemparan lagi. Jika peluru menggelinding ke luar lapangan, tetap biarkan hingga lapangan kosong karena tetap saja itu sangat berisiko dalam terjadinya kecelakaan.

Post a Comment