Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips



Bulan April
menjelang. Ada suatu
kebiasaan jahiliah yang
patut kita waspadai
bersama sebagai
seorang Muslim; 1 April
sebagai hari April Mop.
April Mop sendiri
adalah hari di mana
orang-orang
diperbolehkan menipu
dan berbohong kepada
orang lain. Tapi
tahukah Anda apakah
April Mop itu
sebenarnya?

Sejarah April Mop
Sebenarnya, April Mop
adalah sebuah
perayaan hari
kemenangan atas
dibunuhnya ribuan
umat Islam Spanyol
oleh tentara salib yang
dilakukan lewat cara-
cara penipuan. Sebab
itulah, mereka
merayakan April Mop
dengan cara
melegalkan penipuan
dan kebohongan walau
dibungkus dengan dalih
sekadar hiburan atau
keisengan belaka.

Biasanya orang akan
menjawab bahwa April
Mop—yang hanya
berlaku pada tanggal 1
April—adalah hari di
mana kita boleh dan
sah-sah saja menipu
teman, orangtua,
saudara, atau lainnya,
dan sang target tidak
boleh marah atau
emosi ketika sadar
bahwa dirinya telah
menjadi sasaran April
Mop. Biasanya sang
target, jika sudah sadar
kena April Mop, maka
dirinya juga akan
tertawa atau minimal
mengumpat sebal,
tentu saja bukan marah
sungguhan.

Walaupun belum
sepopuler perayaan
tahun baru atau
Valentine's Day,
budaya April Mop
dalam dua dekade
terakhir
memperlihatkan
kecenderungan yang
makin akrab di
masyarakat perkotaan
kita. Terutama di
kalangan anak muda.
Bukan mustahil pula, ke
depan juga akan
meluas ke masyarakat
yang tinggal di
pedesaan. Ironisnya,
masyarakat dengan
mudah meniru
kebudayaan Barat ini
tanpa mengkritisinya
terlebih dahulu, apakah
budaya itu baik atau
tidak, bermanfaat atau
sebaliknya.

Perayaan April Mop
berawal dari suatu
tragedi besar yang
sangat menyedihkan
dan memilukan? April
Mop, atau The April's
Fool Day, berawal dari
satu episode sejarah
Muslim Spanyol di
tahun 1487 M, atau
bertepatan dengan 892
H.

Sejak dibebaskan Islam
pada abad ke-8 M oleh
Panglima Thariq bin
Ziyad, Spanyol
berangsur-angsur
tumbuh menjadi satu
negeri yang makmur.
Pasukan Islam tidak
saja berhenti di
Spanyol, namun terus
melakukan
pembebasan di negeri-
negeri sekitar menuju
Perancis. Perancis
Selatan dengan mudah
dibebaskan. Kota
Carcassone, Nimes,
Bordeaux, Lyon, Poitou,
Tours, dan sebagainya
jatuh. Walaupun sangat
kuat, pasukan Islam
masih memberikan
toleransi kepada suku
Goth dan Navaro di
daerah sebelah barat
yang berupa
pegunungan. Islam
telah menerangi
Spanyol.

Karena sikap para
penguasa Islam yang
begitu baik dan rendah
hati, banyak orang-
orang Spanyol yang
kemudian dengan tulus
dan ikhlas memeluk
Islam. Muslim Spanyol
bukan saja beragama
Islam, namun sungguh-
sungguh
mempraktikkan
kehidupan secara
Islami. Tidak saja
membaca Al-Qur'an,
namun bertingkah-laku
berdasarkan Al-Qur'an.
Mereka selalu berkata
tidak untuk musik, bir,
pergaulan bebas, dan
segala hal yang
dilarang Islam.
Keadaan tenteram
seperti itu berlangsung
hampir enam abad
lamanya.

Selama itu pula kaum
kafir yang masih ada di
sekeliling Spanyol
tanpa kenal lelah terus
berupaya
membersihkan Islam
dari Spanyol, namun
selalu gagal. Maka
dikirimlah sejumlah
mata-mata untuk
mempelajari
kelemahan umat Islam
Spanyol.
Akhirnya mereka
menemukan cara untuk
menaklukkan Islam,
yakni dengan pertama-
tama melemahkan
iman mereka melalui
jalan serangan
pemikiran dan budaya.
Maka mulailah secara
diam-diam mereka
mengirimkan alkohol
dan rokok secara gratis
ke dalam wilayah
Spanyol. Musik
diperdengarkan untuk
membujuk kaum
mudanya agar lebih
suka bernyanyi dan
menari daripada
membaca Al Qur'an.
Mereka juga
mengirimkan sejumlah
ulama palsu untuk
meniup-niupkan
perpecahan ke dalam
tubuh umat Islam
Spanyol. Lama-
kelamaan upaya ini
membuahkan hasil.

Akhirnya Spanyol jatuh
dan bisa dikuasai
pasukan salib.
Penyerangan oleh
pasukan salib benar-
benar dilakukan
dengan kejam tanpa
mengenal peri
kemanusiaan. Tidak
hanya pasukan Islam
yang dibantai, tetapi
juga penduduk sipil,
wanita, anak-anak
kecil, orang-orang tua.
Satu-persatu daerah di
Spanyol jatuh.

Granada adalah daerah
terakhir yang
ditaklukkan. Penduduk-
penduduk Islam di
Spanyol (juga disebut
orang Moor) terpaksa
berlindung di dalam
rumah untuk
menyelamatkan diri.
Tentara-tentara salib
terus mengejar
mereka. Ketika jalan-
jalan sudah sepi,
tinggal menyisakan
ribuan mayat yang
bergelimpangan
bermandikan genangan
darah, tentara salib
mengetahui bahwa
banyak muslim
Granada yang masih
bersembunyi di rumah-
rumah. Dengan lantang
tentara salib itu
meneriakkan
pengumuman, bahwa
para Muslim Granada
bisa keluar dari rumah
dengan aman dan
diperbolehkan berlayar
keluar Spanyol dengan
membawa barang-
barang keperluan
mereka.

Orang-orang Islam
masih curiga dengan
tawaran ini. Namun
beberapa dari orang
Muslim diperbolehkan
melihat sendiri kapal-
kapal penumpang yang
sudah dipersiapkan di
pelabuhan. Setelah
benar-benar melihat
ada kapal yang sudah
disediakan, mereka pun
segera bersiap untuk
meninggalkan Granada
dan berlayar
meninggalkan Spanyol.
Keesokan harinya,
ribuan penduduk
muslim Granada keluar
dari rumah-rumah
mereka dengan
membawa seluruh
barang-barang
keperluan, beriringan
berjalan menuju ke
pelabuhan. Beberapa
orang Islam yang tidak
mempercayai pasukan
salib, memilih bertahan
dan terus bersembunyi
di rumah-rumah
mereka. Setelah ribuan
umat Islam Spanyol
berkumpul di
pelabuhan, dengan
cepat tentara salib
menggeledah rumah-
rumah yang telah
ditinggalkan
penghuninya. Lidah api
terlihat menjilat-jilat
angkasa ketika mereka
membakari rumah-
rumah tersebut
bersama dengan orang-
orang Islam yang masih
bertahan di dalamnya.
Sedang ribuan umat
Islam yang tertahan di
pelabuhan, hanya bisa
terpana ketika tentara
salib juga membakari
kapal-kapal yang
dikatakan akan
mengangkut mereka
keluar dari Spanyol.
Kapal-kapal itu dengan
cepat tenggelam.
Ribuan umat Islam
tidak bisa berbuat apa-
apa karena sama sekali
tidak bersenjata.
Mereka juga
kebanyakan terdiri dari
para perempuan
dengan anak-anaknya
yang masih kecil-kecil.
Sedang para tentara
salib telah mengepung
mereka dengan pedang
terhunus.
Dengan satu teriakan
dari pemimpinnya,
ribuan tentara salib
segera membantai
umat Islam Spanyol
tanpa rasa belas
kasihan. Jerit tangis
dan takbir membahana.
Seluruh Muslim Spanyol
di pelabuhan itu habis
dibunuh dengan kejam.
Darah menggenang di
mana-mana. Laut yang
biru telah berubah
menjadi merah
kehitam-hitaman.
Tragedi ini bertepatan
dengan tanggal 1 April.
Inilah yang kemudian
diperingati oleh dunia
kristen setiap tanggal 1
April sebagai April Mop
(The April's Fool Day).
Pada tanggal 1 April,
orang-orang
diperbolehkan menipu
dan berbohong kepada
orang lain. Bagi umat
kristiani, April Mop
merupakan hari
kemenangan atas
dibunuhnya ribuan
umat Islam Spanyol
oleh tentara salib
lewat cara-cara
penipuan. Sebab itulah,
mereka merayakan
April Mop dengan cara
melegalkan penipuan
dan kebohongan walau
dibungkus dengan dalih
sekedar hiburan atau
keisengan belaka.
Bagi umat Islam, April
Mop tentu merupakan
tragedi yang sangat
menyedihkan. Hari di
mana ribuan saudara-
saudaranya se-iman
disembelih dan dibantai
oleh tentara salib di
Granada, Spanyol.
Sebab itu, adalah
sangat tidak pantas
juga ada orang Islam
yang ikut-ikutan
merayakan tradisi ini.
Siapapun orang Islam
yang turut merayakan
April Mop, maka ia
sesungguhnya tengah
merayakan ulang tahun
pembunuhan massal
ribuan saudara-
saudaranya di Granada,
Spanyol, 5 abad silam.
Jadi, perhatikan
sekeliling Anda, anak
Anda, atau Anda
sendiri, mungkin
terkena bungkus jahil
April Mop tanpa kita
sadari. (sa/
berbagaisumber)

Post a Comment