Manusia tak ada hentinya berinovasi. Dalam dunia teknologi, saat ini para peneliti sudah menemukan cara membuat baterai memiliki permukaan yang fleksibel.
Seperti yang dilansir oleh Engadget, penemuan baterai fleksibel ini bisa jadi akan mengubah garis kehidupan manusia di masa depan. Hal ini dikarenakan baterai ini mampu menyimpan daya yang lebih besar dan bahkan bisa direntangkan tanpa harus khawatir rusak.
Hal ini segera menjadi kenyataan setelah sebuah tim yang terdiri dari beberapa peneliti dari Northwestern University dan University of Illinois mengupayakan hal tersebut. Bersama-sama, mereka membuat sebuah baterai lithium-ion yang sangat fleksibel dan elastis.
Untuk membuatnya, mereka berusaha agar baterai ini tetap mempertahankan kelembapannya sehingga mampu bekerja dengan baik. Dengan kelembapan inilah akhirnya elektroda yang terhubung melalui logam serpentin mampu mengalirkan daya.
Adapun logam serpentin dipilih sebagai penghantar daya dikarenakan permukaannya yang memiliki lebih banyak gelombang. Selain itu, penggunaan material ini tidak memakan tempat yang besar dan mampu digulung sedemikian rupa sehingga fleksibel.
Hasilnya, didapatkan sebuah baterai yang mampu menyimpan daya tiga kali lipat lebih besar dari baterai umumnya, hanya saja cuma mampu bertahan 6 hingga 8 jam. Yang unik, meskipun hanya bertahan beberapa jam saja, daya di baterai ini bisa diisi ulang sehingga penggunaannya bisa dilakukan berkali-kali.
Rencananya, aplikasi baterai ini akan sangat bermanfaat di masa mendatang. Contohnya saja untuk perangkat-perangkat elektronik yang membutuhkan elastisitas tinggi seperti baju, gelang, dan sebagainya.
merdeka
Post a Comment