40 HARI CINTA JOJO
Karya Vidia Anggriana
Satu
Banyak banget cerita cinta yang selalu happy ending, bahagia di akhir, dan bersama yang di inginkan. Itu lah cerita yang tak kan pernah ada dalam hidup ku. Aku ingin seperti mereka yang ada di cerita dan layar kaca yang mengakhiri hubungan mereka dengan bahagia. Berakhir dengan senyum dan memiliki cinta yang setia, itu lah impian semua makluk yang ada di dunia ini. Semua ingin di akhiri dengan happy ending.
Banyak banget cerita cinta yang selalu happy ending, bahagia di akhir, dan bersama yang di inginkan. Itu lah cerita yang tak kan pernah ada dalam hidup ku. Aku ingin seperti mereka yang ada di cerita dan layar kaca yang mengakhiri hubungan mereka dengan bahagia. Berakhir dengan senyum dan memiliki cinta yang setia, itu lah impian semua makluk yang ada di dunia ini. Semua ingin di akhiri dengan happy ending.
Hari itu adalah hari yang sangat cerah, semua orang terlihat sibuk dengan aktivitas masing masing. Jalanan pun macet karena kendaraan motor dan mobil, itu adalah hal yang tidak pernah terlewatkan dalam hidupku, setiap pagi aku melihat keadaan kota yang begini, tidak ada perubahan walau sudah berganti pepimpin sekali pun, kota tetap tidak berubah, dan tidak gampang untuk tidak di rubah. Namun masalah itu bukan urusan ku, aku tak perduli dengan kejadian yang terjadi di luar sana, dan aku tetap mengayuh sepeda kecil ku yang di berikan ayah saat umur ku 15 tahun , dan sampai aku duduk di bangku Sma aku masih mengenakan sepeda pemberian ayah sebagai alat transportasi ku menuju sekolah.
40 Hari Cinta jojo |
Teman-teman memanggilku cupen ( ceuek pendiam ) disekolah, karena mereka mengatakan aku adalah anak yang cuek dan pendiam. Namun aku juga tidak perduli apa yang mereka katakan tentangku. Aku lemah dalam pelajaran bisa di katakan tidak terlalu pandai, aku juga tidak berani mengeluarkan suara ku untuk mengajukan pendapat atau pun bertanya pada guru yang mengajar.
Pagi itu aku sampai di sekolah sekitar pukul 06.25 , semua siswa sudah banyak berhamburan di lapangan dan sekitar sekolah. Dengan santai aku melangkah menuju kelas ku.
“ hei “ suara seseorang mengaget kan dan menghentikan langkah ku. Aku pun menoleh kearah suara. Orang itu tersenyum menatapku, aku sangat terpaku melihat nya. “ siapa dia, aku baru melihat nya hari ini selama aku bersekolah di sini “ kata ku membatin. “ heii.. ini dompet mu tadi tertinggal di kerangjang sepeda mu “ kata nya dengan lembut, sembari memberikan dompet berwarba biru muda milikku.
Dengan tangan yang ragu ragu dan kaku aku mengambil dompet milikku dari tangan nya. “ terimakasih ya “ kata ku dengan gugupnya.
“ iya sama sama, lain kali hati hati ya “ jawabnya dengan suara yang lembut. Aku semakin tercingang memandang lelaki yang ada di depan ku. Dengan cepat aku membalikan badan ku, dan mlangkah meninggalkan nya yang tengah berdiri menatap langkah ku. Ingin rasa kau menoleh ke arahnya tapi jantung ku sangat berdegup saat itu.
Pelajaran di mulai, namun pikiran ku melayang kearah lelaki yang ku temui tadi pagi di lapangan. “ siapa dia ? aku ngga pernah ngelihat di sebelumnya “ kata ku dalam hati.
Teng…Teng.. suara lonceng tanda istirahat berbunyi. Semua siswa berhamburan dan keluar dari kelas masing-masing. Aku melangkah keluar dari ruang kelas, pandangan ku memperhatikan sekitar lapangan dan korditor sekolah. Namun pandangan ku tak menangkap lelaki yang ku temui tadi pagi. Aku berjalan di koorditor sekolah, sembari memperhatikan sekitarku. “ emmm apa mungkin dia tadi kaka kelas ya, maka nya aku tidak pernah melihatnya sebelumnya “ . pikirku dalam hati. Pandangan ku tertuju ke ruangan kakak kelas 3. Di depan ruangan B aku tersentak dan tercengang. “ huaaah itu dia, itu dia yang tadi pagi, wuuah aku melihatnya. “ kataku dalam hati kegirangan. Lelaki itu melahat kea rah ku saat aku sedang memandangnya dari kejauhan, dia melemparkan senyum yang benar benar manis dimataku. Dengan jantung berdetak, aku pun membalas senyuman itu dengan tersipu malu. Setelah itu lelaki itu masuk kedalam ruang kelasnya. Aku pun kembali ke ruanganku. “akhirnya aku tau dimana kelasnya, ternyata dia kakak kelasku” kataku dalam hati kesenangan.
*****
Dua
Tok…tok….tok…. suara pintu kamar yang di ketok ibu begitu keras mengagetkan ku. “ ia bu, caca udah bangun nih “ kataku dari dalam kamar sembari merapikan seragam yang kukenakan. “ cepatan keluar dari kamar, kita makan bareng bareng sama ayah juga kak coky “ kata ibu di depan pintu kamarku, dan lalu pergi melangkah kedapur ruang makan. Aku pun segera menyusul keluargaku ke ruang makan. “ wah… udah pada ngumpul nih “ sapaku kepada mereka semua yang tengah melahap nasi goring buatan ibu. “ cepatan makan, lambat loh ntar kesekolah nya “ kata kak coky, kakak kandungku yang duduk di bangku kuliah. Kami sekeluarga melahap sarapan pagi bersama sama, dan setelah itu kami berangkat menuju mengerjakan aktivitas masing masing.
Pagi itu aku sampai di sekolah sekitar pukul 06.25 , semua siswa sudah banyak berhamburan di lapangan dan sekitar sekolah. Dengan santai aku melangkah menuju kelas ku.
“ hei “ suara seseorang mengaget kan dan menghentikan langkah ku. Aku pun menoleh kearah suara. Orang itu tersenyum menatapku, aku sangat terpaku melihat nya. “ siapa dia, aku baru melihat nya hari ini selama aku bersekolah di sini “ kata ku membatin. “ heii.. ini dompet mu tadi tertinggal di kerangjang sepeda mu “ kata nya dengan lembut, sembari memberikan dompet berwarba biru muda milikku.
Dengan tangan yang ragu ragu dan kaku aku mengambil dompet milikku dari tangan nya. “ terimakasih ya “ kata ku dengan gugupnya.
“ iya sama sama, lain kali hati hati ya “ jawabnya dengan suara yang lembut. Aku semakin tercingang memandang lelaki yang ada di depan ku. Dengan cepat aku membalikan badan ku, dan mlangkah meninggalkan nya yang tengah berdiri menatap langkah ku. Ingin rasa kau menoleh ke arahnya tapi jantung ku sangat berdegup saat itu.
Pelajaran di mulai, namun pikiran ku melayang kearah lelaki yang ku temui tadi pagi di lapangan. “ siapa dia ? aku ngga pernah ngelihat di sebelumnya “ kata ku dalam hati.
Teng…Teng.. suara lonceng tanda istirahat berbunyi. Semua siswa berhamburan dan keluar dari kelas masing-masing. Aku melangkah keluar dari ruang kelas, pandangan ku memperhatikan sekitar lapangan dan korditor sekolah. Namun pandangan ku tak menangkap lelaki yang ku temui tadi pagi. Aku berjalan di koorditor sekolah, sembari memperhatikan sekitarku. “ emmm apa mungkin dia tadi kaka kelas ya, maka nya aku tidak pernah melihatnya sebelumnya “ . pikirku dalam hati. Pandangan ku tertuju ke ruangan kakak kelas 3. Di depan ruangan B aku tersentak dan tercengang. “ huaaah itu dia, itu dia yang tadi pagi, wuuah aku melihatnya. “ kataku dalam hati kegirangan. Lelaki itu melahat kea rah ku saat aku sedang memandangnya dari kejauhan, dia melemparkan senyum yang benar benar manis dimataku. Dengan jantung berdetak, aku pun membalas senyuman itu dengan tersipu malu. Setelah itu lelaki itu masuk kedalam ruang kelasnya. Aku pun kembali ke ruanganku. “akhirnya aku tau dimana kelasnya, ternyata dia kakak kelasku” kataku dalam hati kesenangan.
*****
Dua
Tok…tok….tok…. suara pintu kamar yang di ketok ibu begitu keras mengagetkan ku. “ ia bu, caca udah bangun nih “ kataku dari dalam kamar sembari merapikan seragam yang kukenakan. “ cepatan keluar dari kamar, kita makan bareng bareng sama ayah juga kak coky “ kata ibu di depan pintu kamarku, dan lalu pergi melangkah kedapur ruang makan. Aku pun segera menyusul keluargaku ke ruang makan. “ wah… udah pada ngumpul nih “ sapaku kepada mereka semua yang tengah melahap nasi goring buatan ibu. “ cepatan makan, lambat loh ntar kesekolah nya “ kata kak coky, kakak kandungku yang duduk di bangku kuliah. Kami sekeluarga melahap sarapan pagi bersama sama, dan setelah itu kami berangkat menuju mengerjakan aktivitas masing masing.
Dengan kencang aku mengayuh sepeda pemberian ayah, “aku ingin segera sampai di sekolah, aku inigin melihat dia lagi” kataku dalam hati. sekitar dua puluh menit perjalananku, aku sudah sampai di sekolah. Dengn cepatku parkirkan sepedaku, dan langsung melangkah menuju koordirot sekolah. “ heii..” suara yang mengagetkan langkahku sehingga berhenti tiba tiba. Aku pun menoleh kearah suara. Mataku terbelalak melihat nya, ternyata suara itu adalah suara lelaki yang menyapaku kemarin. “hey juga” sahutku dengan tersipu dan sangat gugupnya. “kenapa terburu buru, kamu mau kemana?” Tanya nya denga lembut. “emm..emmm ngga kok.hhee” kataku terbata bata karena gugupnya suasana hatiku saat ini.
“ oyaa.. kamu adik kelas ku kan? “ Tanya lelaki itu dengan senyum manisnya, yang membuat aku jadi semakin gugup berada di depannya. “ iaa.. aku adik kelasmu, kemaren itu ruanganmu ya? “ kataku memberanikan diri. “iya, di situ ruangan ku, kenapa? Pengen ngajakin ngantin bareng ya” godanya sembari menatapku. Aku semakin tercengang berada di depannya. Ingin rasanya aku berteriak saat itu. “hhee bisa aja kamu. Emmm tapi boleh juga tuh, ntar istirahat makan bareng yo, ntar aku traktir deh kemarin kan kamu dah nemuin dompet aku” kataku dengan beraninya menawarkannya. “oke bisa kok. Ntar kamu tunggu aja aku di dekat ruanganku “ katanya menyetujui. Aku pun mengangguk, kami pun melangkah menuju ruangan masing masing.
“aku ngga sabar pengen ngelihat dia lagi. Aku belum tau nama dia siapa” kataku membatin.
*******
TENG…TENG…. Suara lonceng istirahat pun tiba. aku segera keluar dan melangkah menuju ke arah ruangan lelaki yang ingin ku temui. Terlihat dari kejauhan, lelaki itu berdiri bersandar di depan pintu ruangan nya. Dia pun melihatku, dan kemudian menghampiri ku. Kami berdua tidak menuju kantin, karena dia berkata tidak suka dengan keramaian, aku dan lelaki yang belum ku ketahui namanya itu, kami berdua duduk di taman sekolah.
Taman sekolah cukup sepi, jarang para siswa duduk di taman ketika jam istirahat, jadi saat itu hanya aku dan dia yang berada di situ.
“maaf ya, aku kurang suka keramaian jadi ngga bisa ngantin bareng kamu” katanya dengan wajah menyesal. “ehhh engga pa..pa kok, santai aja, di sini juga enak kok buat nyantai. Dingin, dan banyak ohon pohon gede.”ckataku sembari memperhatikan sekitar. “ kalo malam ini pohon penunggunnya keluar loh” kata lelaki itu, aku pun tercengang mendengar pembicaraan nya. Namun aku tidak ambil pusing tentang masalah semacam itu. “oyaa… nama kamu siapa kalau boleh tau” kataku memberanikan diri bertanya. “namaku andri jonian, tapi teman teman di kelas manggilnya jojo. Kalau kamu siapa ?” kataya lelaki itu balik bertanya. “nama aku Caca Mitani, tapi teman teman manggil aku cupen, yang artinya cuek dan pendiam , padahal aku ngga bersikap gitu, so tau bangaet kan mereka.” Dia teratwa mendengar penjelasanku. Kami pun bercanda dan ngobrol ngobrol sepanjang waktu istirahat.
******
Tiga
Aku dan jojo berteman sangat dekat, setiap hari kami berdua menghabiskan waktu bersama. Di sekolah aku dan jojo sering berdua, kami duduk di taman sambil menyantap makanan, kami tertawa dan cerita cerita tentang semua yang kami suka dan kami alami. Setiap malam jumat aku di ajak keluar oleh jojo. Pertama kali aku bingung karena agak aneh bila kencan di malam jumat, namun aku tidak ambil pusing tentang semacam itu. Dan aku pun terbiasa, dalam setiap minggu setiap malam jumat aku dan dia keluar jalan-jalan. Sudah sekitar 25 hari aku kenal dan dekat dengan dia, aku semakin suka di dekatnya.
Sekitar jam 18.00 malam jumat, jojo menunggu ku di depan rumah. Kami ada janji ingin jalan jalan. “hai jo.. udah lama ya nunggu, kenapa ngga masuk aja dulu” kataku mempersilahkan nya. “lain kali aja ya ca, aku ngga terbiasa berhadapan dengan orangtua, aku canggung” jawab jojo. Jawaban jojo selalu sama, setiap aku mempersilahkan nya untk masuk , jojo selalu menolak. Namun aku juga tidak ambil pusing, “mungkin jojo malu” kataku membatin. “yoo kita mala mini mau jalan kemana?” tanyaku dengan lembut sembari menatap wajah jojo yang putih terlihat agak pucat. “kita ke taman sekolah yoo, kamu ngga pernah kan kalau malam nongkrong di situ” kata jojo menawarkan.
Awalnya aku menolak, karena di taman sekolah banyak pepohonan besar dan tua yang menyeramkan, apalagi jika malam. Tapi karena jojo bersikeras mengajak ku, akupun hanya mengangguk dan mengikuti jojo.
Di genggam jojo tangan ku dengan lembut. Aku benar benar gugup setiap kali jojo menggenggam tanganku setiap bertemu, hatiku benar benar semakin suka di dekatnya.
“kamu pasti senang deh kalo di taman” kata jojo dngan senyum semabri menatapku. “emmm aku rada takut jo di taman sekolah malam gini. Pasti seram banget kan banyak pohon pohon gede, ntar kalau ada hantu nya gimana” jawabku. “dia ngga jahat kok, asal kamu ngga gangguin dia aja.” Jawab jojo. Aku mengerutkan keningku mendengar ucapan jojo, namun aku tidak ambil pusing dan bersikap biasa. Kami berdua berjalan menuju sekolah dari rumah, karena arah rumahku menuju sekolah tidak terlalu jauh.
Sekitar tiga puluh menit perjalanan kami menuju sekolah, dan akhirnya kami sampai du taman sekolah yang di tuju. Bulu kuduk ku merinding memperhatikan pohon pohon tua yang ada di taman, genggaman ku tenganku sangat erat di tangan jojo, aku benar benar takut saat ini. Namun sebaliknya jojo, dia malah terseenyum melihat pemandangan taman yang sangat mengerikan itu menurutku. “gimana ? indahkan ca di sini kalau malam” katanya dengan suara lembut. “emmmmmm… i..ia jo indah” kataku dengan terbata bata.
Aku semakin takut berada di taman itu, namun jojo menenangkan ku agar tidak ketakutan. “ngga usah takut ca, di sini oraang nya baik kok, asal kamu ngga ngeganggu aja dia ngga bakal ganggu kamu juga.” Kata jojo, membuat aku semakin bingung.
“ih jojo ah , kaya kenal aja sama makluk di sini” kataku dengan tertawa kecil mendengar ucapan jojo yang menurutku konyol. “iya aku emang udah kenalan sama mereka” kata jojo. Ucapan jojo membuatku tertawa karena konyol. Mungkin itu adalah candaan jojo agar aku tidak ketakutan. “kamu lucu jo, aku ngga takut lagi, kamu bikin aku ketawa” kataku. Jojo hanya tersenyum melihatku. Kami berdua asik bercerita dan tertawa karena mendengar ucapan konyol jojo.
*****
Sekitar jam setengah sembian aku tiba di rumah. Jojo mengantarku pulang sampai didepan rumah. “makasih ya jo buat mala mini” kataku dengan senyum keci menatap wajahnya. “iya ca sama sama, aku senang ngelihat kamu senyum ca. met malam ya, dan selamat tidur caca.” Kta jojo dengan lembut. Suara jojo membuat aku semakin terngiang dan semakin suka padanya. “iya jo, kamu juga ya. Hati hati ya di jalan, dan selamat malam” jawabku denagn suara yang lembut tak kalah dari jojo. Denag perlahan jojo menyentuh rambutku dan mencium keningku dengan pelan dan lembut. Aku tersentak kaget, dan cepat memejamkan mataku. Dengan salam terakhir kami berdua melambaikan tangan. Dan jojo pun melangkah meninggalkan rumahku.
Empat
Sinar matahari masuk menembus kaca jendelaku dan menyilaui kamar. “hari yang sangat cerah” batinku sembari tersenyum dan mengelus keningku yang masih terasa kecupan jojo pria yang aku sukai.
Dengan hati yang sangat bahagia aku menemui keluargaku di ruang makan. “wah anak ibu pagi ini, semangat sekali” kata wanita separuh baya, yang masih terlihat awet muda padaku. “ah ibu bisa aja. Biasanya kan caca emang semangat” bantah ku dengan tersipu malu. Ibu hanya tersenyum melihatku, kami pun melahap makanan pagi.
****
Sekitar jam setengah enam aku sudah tiba di sekolah. Aku memarkirkan sepedaku dan melangkah menuju kelas. Dengan perlahan tatapan ku mengarah ke ruangan jojo. Namun pagi ini aku tidak melihat nya. “mungkin siang nanti aku bakal ketemu jojo” kataku dalam hati.
Pelajaran pun berlangsung selama satu jam setengah. Teng…teng… bunyi lonceng tanda istirahat yang sanagt ku tunggu sejak tadi pun berbunyi. Dengan langkah terburu buru aku keluar kelas, dan langsung berjalan kearah ruangan jojo. Namun tidak seperti biasanya, aku tidak melihat jojo berdiri di depan ruangan menungguku seperti biasanya. “jojo kemana, aku ngga ngelihat dia sejak pagi” kataku dalam hati. tanpa berpikir panjang, aku pun memberanikan diri melangkah ke ruangan jojo dan mencarinya.
“permisi kak” kataku dengan siswa perempuan yang tenga duduk di dalam ruangan. “iyaa, ada apa ya? Ada yang bisa saya bantu” katanya dengan ramah lalu menhampiri aku yang tengah berdiri. “mau Tanya kak, siswa yang namanya Andri jonian hari ini ngga hadir ya” kataku dengan wajah cemas. Siswa itu mengerutkan kening dan menatapku dengan tatpan yang sangat aneh. Aku pun bingung melihat responnya yang hanya diam menatapku. “maaf kak, kok diam.” Kataku kebingungan. “kamu ini siapa, ada perlu apa cari si Jojo” katanya semabari mentapku. “aku temannya kak, aku Cuma khawatir aja kak, soalnya sejak pagi aku ngga ada ngelihat dia” kataku semakin cemas. Siswa itu semakin menatapku denagn tatapan aneh. Aku semakin bingung di buatnya. Dia tidak menjawab pertanyaanku. Karena merasa aneh, aku pun tanpa permisi langsung pergi meninggalkan siswa itu yang tengah berdiri di depan pintu. Dia memperhatikan langkahku, aku semakin bingung. “kenapa dia ngelihat aku kaya gitu. Aku salah apa” kataku dalam hati lalu mempercepat langkah ku menuju kelas.
Pikiran ku semakin tak karuan , baru satu hari aku tidak melihat jojo rasanya separti ada yang hilang. “kemana jojo, kenapa ngga ada ngabarin aku” hatiku semakin kalut. Sepanjang pelajaran di sekolah berlangsung aku sama sekali tidak memperhatikan apa yang di jelaskan guru. Pikiran ku selalu melayang pada jojo. Ada apa dengan nya, dan apa yang terjadi ? itulah yang ada di salam hatiku. Dan semakin mencemaskan keadaannya.
Teng… teng…. Lonceng tanda selesainya pelajaran pun berbunyi, semua siswa masing masing keluar dari kelas. Aku pun melangkah dengan lemasnya, pandanganku menuju ke arh ruangan jojo, namun aku tidak melihatnya sama sekali.
Dengan wajah yang tidak bersemangat aku mengambi sepeda yang berada di parkiran. “heii” kata suara yang ada di belakangku mengagetkan dan menghentikan langkahku. Aku sangat mengenal suara itu. Dengan cepat aku membalikan tubuhku kea rah suara yang ada di belakangku. Jojo tengah berdiri sembari menatapku dan tersenyum. Dengan cepat aku langsung memeluk tubuh jojo dengan erat. “jojo… aku rindu kamu, hari ini aku tidak melihatmu, aku mearsa kehilangan” kataku dengan suara lirih. Jojo membelai rambutku dengan lembut, membuat aku menangis dalam pelukannya. “caca.. aku juga rindu kamu.” Jawab jojo dengan suara nya yang sangat lemut di telinga ku. “ca.. mulai sekarang jangan cari aku lagi ya” katanya tiba tiba. aku tersentak mendengar ucapannya, dan melepaskan pelukannya. “kenapa jo ? kok aku ngga boleh nyari kamu lagi, kitakan teman” jawabku dengan suara yang lirik dan bingung tak mengerti maksud perkataan pria itu. “aku bakalan pergi ca.. aku bakalan ngga kembali lagi. Dan kamu ngga akan bisa ngelihat aku lagi” kata jojo membuatku semakin bingung. Air mata ku pun mengalir tak tertahan lagi. “jojo.. kenapa jadi gini, bukannya tadi malam kamu bilang sama aku kalo kamu senang nelihat aku senyum. Kenapa kamu pergi, kamu pergi kemana, kamu pindah sekolah ya, jojo kamu kemana pergi kemana jo?” kata sembari menggenggam tangan jojo erat. Jojo hanya menjawabnya dengan senyum. “ca.. kita sudah 30 hari kenal, dan aku sangat senang bisa mengenalmu walau dalam waktu singkat.
Di saat 40 hari kamu kenal aku, kamu datang ya kerumah ku.” Kata jojo. Aku semakin bingung apa yang di bicarakan jojo. Air mataku terus mengalir dan menatap mata jojo yang terlihat sendu, dengan wajah nya yang terlihat pucat.
“jojo…. Aku ngga ngerti kamu ngonong apa” jawabku dengan wajah berlinang airmata. “pokoknya di saat 40 hari kamu mengenalku, kamu datang kerumahku, aku mohon ca, ini permintaan ku yang terakhir.”
Ucap jojo lalu membalikan tubuhnya. “jo.. kamu kemana?” tanyaku. Dia tak menghiraukan ku, dan berjalan menuju kearah belakang sekolah, aku memandangi langkah jojo. Jojo kembali menatapku dengan jarak cukup renggang antara aku dan jojo. “jangan cari aku lagi caca. Kamu teman terbaik, jangan lupakan kenangan kita. Aku akan selalu ingat kamu caca.” Kata jojo sembari melambaikan tangan mengucapkan tanda slam selamat tinggal. Aku menangis terisak isak melihat jojo meninggalkan ku, aku tak mengert apa maksud ucapan jojo, namun aku sangat merasa kehilangan dia selamanya. Aku membiarkan jojo pergi kea rah belakang sekolah, aku tidak tau apa yang jojo lakukan, dan aku tidak mengejar jojo kearah sana. Aku pun pulang dengan perasaan yang hampa.
*****
Lima
Sudah 8 hari aku tidak pernah bertemu jojo lagi seperti biasanya, dan sebentar lagi hari ke 40 aku harus mengunjungi rumah jojo. Aku tidak mengarti apa tujuanku ke sana, Hari yang cerah terlihat sangat mendung bagiku, semenjak pertemuan terakhir ku melihat jojo, aku merasa seperti tidak memiliki rasa semangat. Aku masih tidak mengerti apa yang di maksud dan di katakana jojo saat kami terakhir bertemu. Sangat sakit hatiku saat itu, seperti di permainkan seseorang yang sangat aku sayang. Aku dan jojo sangat dekat, walau kami tidak berstatus pacaran , tapi dari hti yang terdalam aku sangat ingin memilikinya, namun tidak ku sangka jojo meninggalkan ku dengan penuh tanda Tanya dan membuat aku menjadi murung. Sungguh tidak bisa ku lupakan dan sangat susah untuk di lupakan saat saat singkat aku bersama jojo.
“jojo…. Aku ngga ngerti kamu ngonong apa” jawabku dengan wajah berlinang airmata. “pokoknya di saat 40 hari kamu mengenalku, kamu datang kerumahku, aku mohon ca, ini permintaan ku yang terakhir.”
Ucap jojo lalu membalikan tubuhnya. “jo.. kamu kemana?” tanyaku. Dia tak menghiraukan ku, dan berjalan menuju kearah belakang sekolah, aku memandangi langkah jojo. Jojo kembali menatapku dengan jarak cukup renggang antara aku dan jojo. “jangan cari aku lagi caca. Kamu teman terbaik, jangan lupakan kenangan kita. Aku akan selalu ingat kamu caca.” Kata jojo sembari melambaikan tangan mengucapkan tanda slam selamat tinggal. Aku menangis terisak isak melihat jojo meninggalkan ku, aku tak mengert apa maksud ucapan jojo, namun aku sangat merasa kehilangan dia selamanya. Aku membiarkan jojo pergi kea rah belakang sekolah, aku tidak tau apa yang jojo lakukan, dan aku tidak mengejar jojo kearah sana. Aku pun pulang dengan perasaan yang hampa.
*****
Lima
Sudah 8 hari aku tidak pernah bertemu jojo lagi seperti biasanya, dan sebentar lagi hari ke 40 aku harus mengunjungi rumah jojo. Aku tidak mengarti apa tujuanku ke sana, Hari yang cerah terlihat sangat mendung bagiku, semenjak pertemuan terakhir ku melihat jojo, aku merasa seperti tidak memiliki rasa semangat. Aku masih tidak mengerti apa yang di maksud dan di katakana jojo saat kami terakhir bertemu. Sangat sakit hatiku saat itu, seperti di permainkan seseorang yang sangat aku sayang. Aku dan jojo sangat dekat, walau kami tidak berstatus pacaran , tapi dari hti yang terdalam aku sangat ingin memilikinya, namun tidak ku sangka jojo meninggalkan ku dengan penuh tanda Tanya dan membuat aku menjadi murung. Sungguh tidak bisa ku lupakan dan sangat susah untuk di lupakan saat saat singkat aku bersama jojo.
Hari itu aku berniat ingin mencari tau tentang kepergian jojo yang tiba tiba. aku melangkah ke ruangan jojo saat istirahat berlangsug. Siswa perempuan yang ku tanyai sewaktu itu tegah duduk di dalam ruagan bersama seorang saiwa perempuan. Keduanya menatapku dengan wajah yang sangat membuatku merasa aneh sendiri. Aku menundukan kepala, dan memberanikan diri menghampiri keduanya di dalam ruangan.
“kamu yang waktu itu kan, ada perlu apa?” kata siswa perempuan yang sewaktu itu. “emmmm… maaf aku mengganggu. Aku ingin bertanya mengenai jojo” jawabku sembari menundukan wajah ku dari tatapan mereka. Kedua siswa itu saling bertatapan aneh, dan membuat aku semakin bingung. “aku sepupunya jojo, nama ku arine. Ada apa kamu ngin bertanya tentang jojo?” kata gadis itu. “kebetulan sekali kamu sepupu jojo, kamu pasti tau jojo sekarang kemana kan, waktu itu dia terakhir menemui ku dan berkata jangan mencarinya lagi. Aku ngga ngerti dengan ycapan jojo, apa dia masalah sehingga dia ngga bisa ketemu aku lagi?” kataku menjelaskan dengan wajah yang menahan airmata.
Gadis bernama arine itu terlihat sangat heran dengan semua penjelasanku. “aku ngga ngerti sama yang kamu bicaraain tentang jojo” jawabnya heran. Aku hanya diam semain tak mengerti. “tolong beritahu aku jojo di mana? Kenapa dia tiba tiba pergi, sewaktu itu dia selal u bersamaku” ktaku dengan wajah semakin sendu. Aku hampir tak tahan inginmengeluarkan air mta.
“aku benar benar ngga ngerti dengan apa yang kamu bicarakan, tapi yang aku tau tentang jojo, dia sudah meninggal sejak 38 hari yang lalu. Dan 2 hari lagi adalah 40 hari mengenang kepergian jojo.” Jawab gadis itu mengejutkan ku. Aku sangat tersentak mendengar semua ucapan nya. “tuhan apa aku bermimpi” kataku membatin, tanpa sadar airmata ku keluar membasahi pipiku. Kedua siswa itu melihat ku menangis tersendu, arine pun memeluk ku. “mungkin yang selama ini bersama mu adalah roh jojo. Sebelum dia pergi dia sempat bercerita padaku, bahwa dia sering melihat gadis mengenakan sepeda keranjang yang selalu meninggalkan dompetnya di keranjang sepeda.
“aku benar benar ngga ngerti dengan apa yang kamu bicarakan, tapi yang aku tau tentang jojo, dia sudah meninggal sejak 38 hari yang lalu. Dan 2 hari lagi adalah 40 hari mengenang kepergian jojo.” Jawab gadis itu mengejutkan ku. Aku sangat tersentak mendengar semua ucapan nya. “tuhan apa aku bermimpi” kataku membatin, tanpa sadar airmata ku keluar membasahi pipiku. Kedua siswa itu melihat ku menangis tersendu, arine pun memeluk ku. “mungkin yang selama ini bersama mu adalah roh jojo. Sebelum dia pergi dia sempat bercerita padaku, bahwa dia sering melihat gadis mengenakan sepeda keranjang yang selalu meninggalkan dompetnya di keranjang sepeda.
Dia selalu memperhatikan gadis itu, apa mungkin yang dia maksud adlah kamu, dia hanya ingin menyapamu, jangan sedih jojo hanya ingin bersama mu sebelum dia benar benar pergi ke alamnya” jelas gadis itu sembari memeluk ku. Isak tangis ku semakin terdengar, aku sungguh tidak menyangka orang yang ada di dekatku hanyalah roh yang sudah tidak ada di dunia ini. “maka sebab itu jojo menyuruh ku dating ke rumah na saat 40 hari aku mengenalnya,” kataku membatin. Banar benar aku tidak bisa melupakan semua tentang jojo.
*****
Dua hari sudah ku lewati , dan hari ini adalah hari 40 hari mengenang kepergian jojo. Sekitar jam empat sore arine sepupu jojo yang ku temui sewaktu itu mengabari ku melalui sms. “ segera kesini, sebentar lagu 40 hari mengenang jojo akan di mulai “ ucapnya di sms. Aku tidak ingin ergi kesana, aku tidak ingin mengingat jojo lagi. Namun jojo pernah berkata padaku , permintaan terkahirnya adalah aku datang di hari 40 harinya. Aku menangis mengingat semua perkataan jojo saat kami terakhir kalinya bertemu. Aku pun bergegas menuju rumah jojo mengenkan sepeda.
*****
Sekitar setengah jam perjalanan ku menuju alamat rumah jojo yang di berikan arine padaku. Rumah jojo di penuhi banyak orang yang datang mengenang kepergian nya. Aku pun memasuki rumah yang lumayan besar dan luas itu. Ku lihat wanita separuh baya menangis meratapi sebuah bingkai foto yang terlihat di dalam bingkai itu adalah foto jojo. Aku semakin haru melihat aa yang ada di depan ku sekarang. “heii aku sangka kamu tidak datang” kata arine menyapaku. “ia aku agak terlambat, maaf” jawabku dengan lesu. “inilah sekarang jojo, dia sudah pergi meninggalkan kita. Iklas kan dia” kata arine sembari mengelus punggungku agar aku tenang. Aku hanya tersenyum kecil mendengar ucapan arine. Aku mengikuti 40 hari mengenang jojo hingga selesai. Sungguh tidak bisa aku memendung tangisku. “jojo… selamat jalan, semoga kamu tenang di sana, dan jangan pernah lupakan aku” kataku dalam hati sembari tersenyum melihat foto jojo yang terpampang di bingkai besar. Dengan perlahan aku mengusap air mataku. “aku tidak boleh sedih, jojo senang melihatku tersenyum, aku tidak boleh sedih.” Kataku dalam hati.
*****
Dua hari sudah ku lewati , dan hari ini adalah hari 40 hari mengenang kepergian jojo. Sekitar jam empat sore arine sepupu jojo yang ku temui sewaktu itu mengabari ku melalui sms. “ segera kesini, sebentar lagu 40 hari mengenang jojo akan di mulai “ ucapnya di sms. Aku tidak ingin ergi kesana, aku tidak ingin mengingat jojo lagi. Namun jojo pernah berkata padaku , permintaan terkahirnya adalah aku datang di hari 40 harinya. Aku menangis mengingat semua perkataan jojo saat kami terakhir kalinya bertemu. Aku pun bergegas menuju rumah jojo mengenkan sepeda.
*****
Sekitar setengah jam perjalanan ku menuju alamat rumah jojo yang di berikan arine padaku. Rumah jojo di penuhi banyak orang yang datang mengenang kepergian nya. Aku pun memasuki rumah yang lumayan besar dan luas itu. Ku lihat wanita separuh baya menangis meratapi sebuah bingkai foto yang terlihat di dalam bingkai itu adalah foto jojo. Aku semakin haru melihat aa yang ada di depan ku sekarang. “heii aku sangka kamu tidak datang” kata arine menyapaku. “ia aku agak terlambat, maaf” jawabku dengan lesu. “inilah sekarang jojo, dia sudah pergi meninggalkan kita. Iklas kan dia” kata arine sembari mengelus punggungku agar aku tenang. Aku hanya tersenyum kecil mendengar ucapan arine. Aku mengikuti 40 hari mengenang jojo hingga selesai. Sungguh tidak bisa aku memendung tangisku. “jojo… selamat jalan, semoga kamu tenang di sana, dan jangan pernah lupakan aku” kataku dalam hati sembari tersenyum melihat foto jojo yang terpampang di bingkai besar. Dengan perlahan aku mengusap air mataku. “aku tidak boleh sedih, jojo senang melihatku tersenyum, aku tidak boleh sedih.” Kataku dalam hati.
Aku akan selalu mengenang mu, inilah hal yang indah buat ku. Cintaku akan selalu di hati untukmu, walaupun cinta kita tidak seperti cerita cinta yang happy ending, tapi aku yakin jojo di sana bahagia, dan aku pun di sini pun bahgia. Itulah cerita cintaku
THE END
PROFIL PENULIS
Nama :Vidia Anggriana
Umur : 17 tahun
Mahasiswa unpar jurusan Ilmu pemerintahan
Alamat facebook : @vidia anggriana
Umur : 17 tahun
Mahasiswa unpar jurusan Ilmu pemerintahan
Alamat facebook : @vidia anggriana
Baca juga Cerpen Cinta yang lainnya.
Post a Comment