Medan, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan serangan peretas (hacker) ke situs pemerintah mencapai angka 40 juta setiap tahunnya.
"Secara nasional kita akan membuat national defense (pengawasan internet). Serangan ke situs (pemerintah) .go.id saja sudah 40 juta serangan per tahun," kata Tifatul disela-sela pembukaan Pekan Informasi Nasional di Lapangan Merdeka, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (25/5). Ia mengatakan, mayoritas serangan berasal dari peretas luar negeri. "Tapi juga ada hacker dari Indonesia," tukas Tifatul.
Salah satu contoh serangan ke situs pemerintah, lanjutnya, adalah ke situs presiden.go.id dan juga ke situs resmi Kepolisian Republik Indonesia. Oleh karena itu, kata Tifatul, pemerintah harus memperkuat pertahanan dalam dunia maya.
"Ini untungnya situs pemerintah (kementerian/lembaga) belum saling terkoneksi. Jadi serangannya masih satu per satu," tukasnya.
Tifatul memaparkan, saat ini 'subscriber' internet di Tanah Air mencapai 63 juta internet protocol (IP). Dengan asumsi, satu IP digunakan oleh 3 orang, Kemenkominfo memperkiraan ada 190 juta pengguna internet di Indonesia saat ini. Oleh karena itu, perlindungan dan literasi internet bagi pengguna perlu diperketat.
Ditempat terpisah, Kepala Badan penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aizirman Djusan mengatakan, sulit bagi pemerintah mengontrol kejahatan internet. "Internet crime tidak bisa 100 persen dihambat. Tapi kita tidak boleh kalah. Oleh karena itu masyarakat yang mempunyai keahlian harus diajak kerjasama untuk menanggulanginya," kata Aizirman.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment