Cerita Dongeng Cinde Laras - Aktivitas mendongeng berhubungan dengan orang tua dan anak-anak. Kegiatan menceritakan dongeng kepada anak-anak di waktu senggang dinilai memberikan banyak manfaat terhadap tumbuh kembang anak. Anak dapat mendengarkan banyak cerita dongeng, seperti dongeng Kura-kura dan Kancil, dongeng Cinde Laras, dongeng Timun Mas, atau dongeng-dongeng yang berasal dari luar negeri seperti dongeng 1001 malam. Beberapa manfaat dari menceritakan dan membaca dongeng bagi anak, di antaranya untuk membentuk rasa simpati pada anak, membangun kecerdasan emosional, meningkatkan minat kegiatan membaca, dan meningkatkan keterampilan anak dalam menggunakan bahasa.
Bahasa yang dipakai dalam dongeng sangat khas demikian pula dengan alur dan konstruksi ceritanya mudah ditebak. Memang dongeng dibuat untuk keperluan anak-anak sehingga isi cerita mudah dipahami. Dongeng sendiri ada yang bercerita tentang hewan, tentang sejarah, tentang tokoh, dan lain-lain. Dongeng yang bercerita tentang hewan yang memiliki sifat-sifat, seperti manusia (baik, nakal, suka mencuri, sombong) disebut fabel dan dongeng yang keseluruhan ceritanya membuat tertawa disebut dongeng lucu. Ada juga dongeng yang dibuat untuk menggambarkan tentang sejarah sebuah tempat atau peristiwa, yang disebut legenda.
Dongeng yang mirip dengan legenda karena menceritakan sejarah tapi bersifat fantasi disebut sage sedangkan dongeng yang bercerita tentang mitos tertentu tetapi belum bisa dibuktikan kebenarannya dinamakan mite. Dongeng lainnya disebut parabel yaitu dongeng yang menceritakan tokoh tertentu dengan sifat-sifat tertentu juga, misalnya Kisah Nelayan yang Sombong.
Dari gambaran macam-macam dongeng tersebut, jelas terlihat Indonesia memiliki banyak sekali dongeng dari berbagai kategori. Beberapa dongeng melibatkan hewan sebagai tokoh utama selain manusia. Salah satu dongeng dari Jawa yang menjadikan hewan sebagai tokoh utama selain tokoh utama manusia adalah dongeng Cinde Laras atau Panji Laras.
Dongeng Cinde Laras tersebut berawal dari kisah kehidupan keluarga Raja Jenggala. Raja Jenggala, Raden Putra, hidup damai bersama seorang permaisuri, Dewi Limaran, dan seorang selir. Namun, selir raja iri terhadap permaisuri dan ingin menyingkirkannya. Muncullah niat jahat si selir yang melibatkan tabib istana untuk menjalankan rencananya. Tabib disuruhnya mengatakan kepada Raja bahwa selir sakit parah karena diracun oleh permaisuri.
Raja yang mendapat berita dari tabib itu langsung percaya dan memerintahkan seorang patih untuk menyingkirkan permaisuri. Maka, permaisuri dibawa ke hutan. Sesampai di hutan, sang patih tidak tega untuk membunuh permaisuri.
Maka, ia membunuh seekor kelinci dan melumurkan darah kelinci ke pedangnya. Lalu, permaisuri ditinggalkannya di hutan. Raja pun percaya kalau permaisuri telah mati. Permaisuri yang ditinggalkan di hutan ternyata sedang hamil. Jadilah, sang permaisuri menjalani masa-masa kehamilannya di hutan sampai melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia memberi nama anaknya dengan nama Cinde Laras.
Cinde Laras tumbuh sehat, tampan, dan baik hati. Ia berteman baik dengan satwa-satwa di hutan. Sampai suatu ketika, ada seekor rajawali besar memberikan sebutir telur padanya. Rajawali itu meminta Cinde Laras untuk merawat telur yang dia berikan. Cinde Laras mengiyakan dengan penuh suka cita.
Tak lama setelah itu, telur pemberian burung Rajawali menetas. Seekor anak ayam jantan yang lucu menjadi teman baru bagi Cinde Laras. Setelah beberapa minggu, Cinde Laras mendengar ayam jantan itu berkokok ”Kukuruyuukkk… Tuanku Cinde Laras. Rumahnya di hutan, beratap daun kelapa, ibunya Dewi Limaran. Ayahnya Raden Putra.”
Cinde Laras kaget karena mendengar suara kokok ayamnya. Ibu Cinde Laras yang juga mendengar kokok ayam tersebut ikut terkejut. Akhirnya, ibu Cinde Laras bercerita bahwa Cinde Laras memang anak Raden Putra Raja Jenggala, persis seperti yang disuarakan ayam itu. Cinde Laras terkejut dan marah. Dia marah pada ayahnya karena sudah membuat ibunya menderita. Kemudian, Cinde Laras berjanji kepada ibunya akan membuat Raja Jenggala itu meminta maaf pada ibunya. Ibunya melarang Cinde Laras pergi. Namun, Cinde Laras tak bisa dicegah, dia tetap pergi membawa ayam jagonya.
Sesampai di desa, Cinde Laras mendatangi arena sabung ayam. Para penyabung ayam menantang ayam jago Cinde Laras untuk ikut sabung ayam. Jadilah, Cinde Laras menyabung ayam jagonya dan menang. Kemenangan terus dialami Cinde Laras setelah beberapa kali mengikuti sabung ayam. Sampai akhirnya, berita tentang kehebatan ayam jago Cinde Laras didengar istana. Maka Raja memanggil Cinde Laras ke istana dan meminta ayam jago nya diadu dengan ayam jago milik Raja. Cinde Laras tidak menolak, dengan senang hati menerima tantangan Raja. Raja pun sebenarnya sudah bertanya-tanya dalam hatinya begitu melihat Cinde Laras. Anak yang tampan, gagah berani, dan baik sikapnya.
Namun, Raja tidak berani bertanya-tanya. Dia hanya menanyakan apa yang akan dilakukan Cinde Laras jika ayamnya kalah. Cinde Laras menjawab dengan santai dan sungguh-sungguh kalau dia kalah, ia rela mempertaruhkan nyawanya. Raja setuju, dan bertanya pada Cinde Laras, apa yang dimintanya kalau ayam jago Cinde Laras yang menang. Cinde Laras meminta separuh dari harta dan wilayah kerajaan.Raja kaget dengan permintaan itu, dan menilai permintaan Cinde Laras terlalu besar. Tapi Cinde Laras mengingatkan raja, kalau dia saja berani menyerahkan nyawanya kenapa Raja harus keberatan kalau hanya separuh kerajaan yang diminta Cinde Laras. Akhirnya Raja setuju, dan dimulailah pertarungan 2 ayam jago yang sama-sama tangguh.
Tapi, ayam milik Cinde Laras tampaknya lebih tangguh dibandingkan milik Raja. Dalam waktu singkat ayam Raja terluka dan kalah. Kemenangan di tangan Cinde Laras. Rajapun menepati janjinya untuk menyerahkan separuh kerajaan kepada Cinde Laras. Tapi Raja bertanya terlebih dahulu kepada Cinde Laras. Siapakah Cinde Laras sebenarnya, mengingat penampilan Cinde Laras tidak seperti rakyat biasa. Saat itu tiba-tiba ayam Cinde Laras berkokok seperti biasa ”Kukuruyuukkk… Tuanku Cinde Laras. Rumahnya di hutan, beratap daun kelapa, ibunya Dewi Limaran. Ayahnya Raden Putra.”
Raja sangat terkejut dan menanyakan bagaimana bisa ayam Cinde Laras berkokok seperti itu. Cinde Laras akhirnya menceritakan bahwa dirinya memang putra dari permaisuri sang Raja dan ia bermaksud memberikan hadiah dari pertarungan ayamnya kepada ibunya.
Kemudian, Raja meminta untuk ikut Cinde Laras ke hutan. Sesampai di hutan, Cinde Laras langsung menemui ibunya. Ibunya sangat bahagia melihat kedatangan Cinde Laras. Namun, ibunya sangat terkejut ketika melihat Raja ikut bersama Cinde Laras. Raja juga benar-benar terkejut bisa bertemu lagi dengan permaisurinya.
Raja menanyakan kepada permaisuri tentang kebenaran apa yang diceritakan Cinde Laras saat di istana. Permaisuri membenarkan, dan akhirnya menceritakan tentang kejahatan selir raja yang membuatnya sampai berada di hutan.
Raja benar-benar merasa bersalah dan meminta maaf kepada permaisuri. Raja meminta permaisuri dan Cinde Laras untuk kembali ke istana. Cinde Laras bersedia. Akhirnya, mereka kembali ke istana. Sesampai di istana, Raja memerintahkan agar selir dibuang ke hutan. Raja juga tidak hanya memberikan seperuh harta dan wilayah kerajaan jenggala kepada Cinde Laras, tapi seluruh wilayah kerajaan diberikan kepada Cinde Laras. Setelah Cinde Laras dewasa dan Raja tiada, Cinde Laras menggantikan Raden Putra menjadi Raja Jenggala.
Cerita dalam dongeng–dongeng seperti dongeng Cinde Laras pasti sangat menarik untuk anak-anak. Cara penyampaian dongeng itu juga sangat penting sehingga anak-anak lebih tertarik lagi. Misalnya, ketika ayam Cinde laras berkokok, orang tua bisa bersuara seperti ayam dan beradegan seperti ayam berkokok atau ketika raja berbicara suara dibuat berat dan berwibawa.
Hal-hal tersebut akan sangat menyenangkan bagi anak-anak dan cerita lebih mudah dipahami oleh anak. Apalagi, anak-anak menyukai hal-hal yang sifatnya khayal sehingga mereka bebas berfantasi, mereka akan ikut membayangkan suasana hutan, istana, dan desa. Jadi, kalau memang dongeng sudah terbukti bermanfaat untuk anak-anak, luangkanlah waktu mendongeng untuk anak.
Post a Comment