Sejarah Singkat Perjuangan Soeharto Muda - Ditilik dari sejarah mengenai membangun Indonesia, kita harus mengakui bahwa Soeharto memang melakukan banyak hal untuk membuat negara Indonesia menjadi negara yang bukan sebagai negara yang memiliki kemerdekaan saja, namun negara yang membutuhkan hak dan kewajiban dalam melakukan aktivitasnya di dunia internasional. Tidak mudah membangun negara Indonesia yang dijajah selama bertahun-tahun. Apalagi adanya pemberontakan oleh anak bangsa sendiri, dan terjadi banyak kudeta di negara ini. Ini adalah hal yang terberat bagi para pemimpin pada saat itu. Sebelum menjadi presiden, Soeharto muda selalu dihadapkan pada peristiwa penting jatuh bangunnya negara Indonesia ini.
Ia berkontribusi pada pelucutan senjata tentara Jepang dan semua bekal persenjataannya menjadi modal untuk membangun TNI di negara Indonesia ini. Selain itu, ia menyelamatkan Soekarno dari kudeta Mayor Sudarsono dan kelompok Tan Malaka. Ia juga melakukan netralisasi pada pemberontakan di Madiun dan menjadi aktor satu-satunya sehingga mengembalikan kedaulatan negara Indonesia. Ia yang saat itu menjadi panglima dalam rangka mengembalikan Irian Jaya ke dalam bagian negara Indonesia.
Ia berkontribusi pada pelucutan senjata tentara Jepang dan semua bekal persenjataannya menjadi modal untuk membangun TNI di negara Indonesia ini. Selain itu, ia menyelamatkan Soekarno dari kudeta Mayor Sudarsono dan kelompok Tan Malaka. Ia juga melakukan netralisasi pada pemberontakan di Madiun dan menjadi aktor satu-satunya sehingga mengembalikan kedaulatan negara Indonesia. Ia yang saat itu menjadi panglima dalam rangka mengembalikan Irian Jaya ke dalam bagian negara Indonesia.
Selain itu, ia juga berperan dalam kudeta PKI yang gagal saat itu. Ketika itu, komunisme dalam masa kejayaan. Setelah itu, pada sisa hidupnya dia membuat negara Indonesia menjadi negara yang lebih maju agar dapat diakui oleh dunia internasional dari berbagai macam segi, yaitu dari segi politik, ekonomi, hankam, dan sosial budaya.
Berita proklamasi tertanggal 17 agustus tahun 1945 yang didapat Soeharto muda dari Koran Yogyakarta, membuat dirinya merasa terpanggil untuk mengabdikan diri berjuang di negara Indonesia ini, untuk menjadikan negara ini kokoh. Ia pun mulai membangun bangsa Indonesia dengan menghubungi teman-teman PETA-nya. Ia mendirikan BKR atau Badan Keamanan Rakyat yang juga menjadi keinginan Soekarno pada saat itu.
Apalagi, Sultan Hamengkubuwono mengimbau pada anak muda untuk senantiasa berjuang mengorbankan kepentingan masing-masing demi kepentingan negara. Inilah tangga awal di mana ia memulai karier selanjutnya dalam pemerintahan di Indonesia ini. Saat sang pemimpin sedang melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Madiun, Soeharto mulai berjuang untuk mematahkan tentara Jepang yang ada di Indonesia saat itu. Ia pun berhasil menaklukan persenjataan Jepang saat itu. Semua ini juga berkat perjuangan Badan Keamanan Rakyat yang sudah dibentuk sebelumnya.
Selain itu, ia juga dapat merebut pesawat yang digunakan sebagai modal membentuk angkatan udara di Indonesia. Tentara Jepang pun juga sudah kalah pada perang dunia kedua saat itu. Dari sini, kita dapat melihat bahwa Soeharto senantiasa berjuang keras untuk merebut Indonesia dari tangan penjajah yang semena-mena terhadap kita. Selain mengalahkan tentara Jepang, Soeharto juga telah memukul mundur pasukan sekutu Magelang yang menuju ke Ambarawa.
Selanjutnya, Soeharto memimpin pasukan untuk menyerang pasukan sekutu di Banyu Biru. Dalam pertempuran itu, saat Maghrib ia dapat memukul mundur pasukan sekutu dengan sukses. Ia pun menempatkan pasukan yang baru menang itu di jajaran paling depan. Penempatan pasukan itu adalah sebuah ide yang menunjukkan kejeniusannya sehingga dapat mengelabui pihak sekutu. Malam harinya, pasukan Soeharto dihujani senjata meriam. Namun, pasukan Soeharto tidak terkena karena jauh dari zona pasukan sekutu. Strategi pasukan tersebut semakin menarik jika kita telaah bersama.
Dalam berperang, memang dibutuhkan ide yang cemerlang dan hebat dalam memperkirakan lawan kita. Dari sini, kita tahu mengapa Soeharto dijagokan dalam berperang dan dalam pembentukan TNI. Dia sudah membuktikan perannya ketika memimpin sebuah perlawanan terhadap musuh. Dia memiliki pemikiran yang lihai dalam menghadapi lawan. Ini adalah nilai positif bagi bangsa Indonesia memiliki orang yang mau rela berjuang mati-matian demi kemerdekaan bangsa ini. Kita turut bangga memiliki seorang pejuang seperti Soeharto. Sebagai seorang yang masih berusia 24 tahun saat itu, ini adalah karier yang cemerlang.
Memang, saat itu Soeharto yang memiliki tanggung jawab besar pada peperangan di Banyu Biru. Dan, hal yang ia lakukan ini membawa namanya menjadi nama besar sebagai seorang panglima yang masih belia. Saat itu, NICA beranggapan bahwa Soekarno bekerjasama dengan Jepang. NICA tidak setuju karena NICA melakukan kerjasama dengan Belanda yang diketuai ratu Belanda. Saat itu, Soekarno dan Muhammad Hatta mengalami tekanan yang luar biasa, sehingga memindahkan tahta pemerintahan pusat ke Yogyakarta.
Bagi pemerintahan Yogyakarta, ini menambah tekanan bagi pemerintahan Yogyakarta, karena akan ada eksistensi pemerintahan pusat di Yogyakarta. Saat itu, Soeharto muda yang sukses meraih prestasi gemilang dalam perjuangan sebelumnya, menjadi pemimpin pada resimen divisi Diponegoro Yogyakarta yang kemudian menjadi ibukota. Saat itu, negara Indonesia menjadi kabinet presidential, di mana Sutan Syahrir menjadi perdana menteri, dan cenderung setuju dengan agenda Belanda. Dan, saat itu Soekarno dan Hatta merespon keinginan perdana menteri yang dibacakan pada peringatan Isra’ Mi’raj, di mana saat itu kedaulatan untuk negara persemakmuran.
Dan, saat itu juga ada orang yang tidak dikenal dari Solo melakukan penculikan terhadap Sutan Syahrir. Mereka menginginkan kemerdekaan RI secara penuh. Dan, saat keadaan yang kian kacau tersebut, Soeharto yang ditunjuk sebagai komandan resimen divisi Diponegoro di Yogyakarta. Soeharto harus menghadapi permasalahan politik dan militer. Dengan keadaan yang sangat buruk di Yogyakarta ini, Soeharto tentunya juga memiliki beban yang besar karena harus memimpin beban politik dan militer yang cukup kacau balau dengan adanya penculikan tersebut. Sehingga, pemerintah harus memikirkan lebih dalam antara keputusan Belanda dan si penculik yang menginginkan kedaulatan RI secara penuh.
Pada saat kekacauan tersebut, seseorang yang mengaku dari pemerintahan mengatakan agar Soeharto melakukan penangkapan pada pimpinan divisi Diponegoro, Jenderal Sudarsono karena dianggap telah melakukan kudeta. Namun, karena tidak ada bukti tertulis, Soeharto mengembalikan surat perintah tersebut.
Ia dengan tangkas menjawab bahwa perintah ini harus dari atasannya Jenderal Sudirman. Dan, ia sangat mengetahui bagaimana sifat Jenderal Sudirman sehingga ia tidak begitu saja mempercayai perintah itu.
Karena dari sikap yang ditunjukkan, oleh Soekarno, Soeharto dijuluki opsir koppig yang berarti keras kepala. Semua sikap yang ditunjukkan oleh Soeharto tentunya membawa dirinya pada karier yang cemerlang sampai akhirnya ia dapat meraih jabatan sebagai presiden. Ia benar adanya membangun negara ini dengan peraturan yang membuat rakyat mengikutinya. Banyak ketenangan selama pemerintahan yang ia pimpin. Perjuangan sewaktu ia masih muda menorehkan hasil yang baik sekali dalam perjuangan kariernya tersebut. Ia meneruskan perjuangannya di masa orde lama hingga mencapai orde baru.
Begitu banyak keputusan yang telah ia ambil demi memperbaiki nama bangsa. Baik di dalam negeri maupun sampai ke luar negeri. Sehingga, bangsa Indonesia menjadi bangsa yang benar dan baik adanya. Soeharto dapat menjadi teladan bagi kita semua. Semua perjuangannya, sejak ia masih muda dapat kita teladani dan dapat menjadikan diri kita bersemangat dalam meneruskan perjuangan mempertahankan Indonesia ini.
Post a Comment