Aliran darah yang normal bergantung pada pernekharaan keseimbangan yang sangat rumit antara antikoagulan yang beredar dan antikoagulan endotelial [glosarium] serta faktor-faktor prokoagulan. Jika keseimbangan tersebut terganggu, dapat terjadi trombosis [glosarium]. Kemungkinan terjadinya trombosis dapat dinilai dari faktor-faktor resiko yang sudah diketahui dan meliputi:
- peningkatan konsentrasi estrogen atau progesteron dalam plasma;
- kehamilan (peningkatan konsentrasi beberapa faktor pembekuan);
- kelahiran anak, khususnya seksio Caesarea emerjensi, kelahiran dengan alat dan grand multiparitas (para 4+);
- usia >35 tahun atau >30 tahun dengan riwayat melahirkan lewat pembedahan;
- obesitas, berat badan >80 kg;
- imobilitas, tirah baring >4 hari, paralisis ekstremitas bawah dalam waktu Yang lama; •
- trauma dan pembedahan;
- dehidrasi (mis. keadaan emesis atau hiperemesis);
- perdarahan;
- infeksi yang bam saja terjadi, sepsis (chususnya karena toksin stafilokokus), inflamasi;
- kompresi pembuluh darah, misalnya akibat tiang penyangga tungkai pada meja persalinan, penekanan presenting part;
- merokok;
- stres;
- hipertensi, pre-eklampsia;
- diet tinggi lemak, rendah serat;
- varises vena yang nyata;
- trombofilia (salah sate dari beberapa kelainan bawaan 'prokoagulan'), sindrom antifosfolipid, lupus antikoagulan, riwayat adanya antibodi kardiolipin dalam keluarga;
- riwayat tromboemboli pada pasien sendiri;
- diabetes;
- penyakit yang sudah ada sebelumnya, yaitu: kelainan pernapasan, penyakit kardiovaskuler, arteriosklerosis, sindrom nefrotik, penyakit inflamasi usus, kanker.
(Buckley, 1990; Toglia & Weg, 1996; DoH, 1996, 1998).
Pustaka
Farmakologi Kebidanan Oleh Sue Jordan
Post a Comment