
Dengan narasi tiga trik utama itu, penonton digiring ke suasana London pada era Victorian, antara akhir 1890-an dan awal 1900-an, ketika pertunjukan sulap amat populer dan setiap kejutan dinanti. Pada era ini, para pesulap, dengan segala cara, berlomba-lomba mencari dan menciptakan The Prestige.
Alfred Borden (Christian Bale) dan Rupert Angier (Hugh Jackman) dikenal sebagai pesulap muda yang amat ambisius mencari puncak-puncak trik yang tak tertandingi. Mereka rajin berkeliling ke kota-kota lain untuk memburu The Prestige. Kedua orang yang bersahabat itu adalah murid Cutter.
Tapi sebuah insiden terjadi. Suatu kali Borden salah membuat tali simpul pada pergelangan tangan Julia (Piper Perabo), istri Angier, dalam pertun-jukan Cutter. Pertunjukan dengan trik The Turn pun berubah menjadi malapetaka. Julia tewas di dalam tangki air di depan ribuan penonton. Sejak itu Angier dan Borden pun bermusuhan. Keduanya saling menjegal pertunjukan masing-masing.
Sutradara Christopher Nolan membangun kisah permusuhan dua pesulap itu dengan mencekam. Penonton bahkan tak dibiarkan menarik napas sejenak. Ia menghidangkan trik-trik sulap, yang biasanya menyenangkan dan menakjubkan bagi para penonton sulap, menjadi sebuah horor. Menyeramkan.
Di pertunjukan Angier, misalnya, Borden menyelinap untuk mencelakai tangan penonton yang tengah menjajal trik The Pledge saat melepaskan burung dalam sangkar. Sebaliknya, Angier memasang peluru tajam saat Borden tengah beratraksi menangkap peluru yang baru ditembakkan dari sebuah pistol. Borden terluka dan bahkan ia akhirnya dijebak masuk ke penjara.
Dalam setiap adegan, Nolan praktis tak memberikan petunjuk akan ke arah mana film berakhir. Berbagai kemungkinan bisa terjadi. Penokohan pun dibuat sedemikian rupa sehingga penonton sulit memihak kepada Borden atau Angier. Keduanya sama-sama baik, juga sama-sama berperangai buruk. Sutradara 36 tahun itu membiarkan penonton tenggelam dalam prasangkanya sendiri.
Nolan bersama saudara kandungnya, Jonathan Nolan, mengolah novel pengarang Inggris, Christopher Priest, yang berjudul sama itu dengan dahsyat. Dan hampir semua pemeran bermain cemerlang. Inilah thriller penuh intrik yang menjadi puncak lain pencapaian Nolan setelah Memento (2000) dan film superhero yang tampil dengan begitu filosofis: Batman Begins (2005).
Di puncak pertarungan, Borden dan Angier ”bertempur” memperebutkan gengsi tertinggi dalam pertunjukan The Transported Man. Borden tanpa alat apa pun menghilang dari satu pintu dan muncul di pintu lain dalam hitungan detik. Sebaliknya, Angier menggunakan energi listrik untuk memindahkan tubuhnya dari atas panggung ke podium di belakang penonton.
Lalu, penonton sulap itu pun berdebar menanti apakah tubuh sang pesulap benar-benar muncul di belakang punggung mereka atau lenyap menjemput kematian. Waktu pun beringsut pelan dan menegangkan: satu detik, dua detik, lima detik..., sepuluh detik.…
”Inilah The Prestige. Musuh terbesar pesulap adalah obsesinya sendiri,” Cutter berpetuah.
Judul: The Prestige
Pemain: Christian Bale, Hugh Jackman, Scarlett Johansson
Naskah: Christopher Priest (novel), Jonathan Nolan
Sutradara: Christopher Nolan
Produksi: Newmarket Productions (2006)
Post a Comment