Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips



Tanggul penahan banjir di Sijambi Datuk bandar Kota Tanjungbalai runtuh sepanjang 40 meter, akibat curah hujan yang tinggi.

Tanjungbalai, (Analisa). Tanggul penahan banjir di Jalan Pasar Traktor Kelurahan Sijambi Datuk Bandar runtuh sepanjang 40 meter, akibat curah hujan yang lebat mengguyur Tanjungbalai.
Tanggul yang dibangun untuk mengantisipasi masuknya banjir kiriman dari Desa Sungai Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Asahan ini, justru runtuh saat peringatan waspada banjir dari Otorita Asahan.

Pantauan Analisa di lapangan, Kamis (21/2) tanggul yang terbuat dari beton rangka besi itu runtuh ke dasar parit besar yang memisahkan Kota Tanjungbalai dengan Kabupaten Asahan. Tanggul ini sebelumnya dibangun untuk mencegah, agar banjir dari luapan Sungai Asahan tidak masuk ke wilayah Tanjungbalai. Sebab, sebelumnya Tanjungbalai mengalami banjir akibat luapan Sungai Asahan yang masuk melalui Pasar Traktor dan Sungai Dua.

Runtuhnya tanggul penahan banjir ini, disebabkan curah hujan yang tinggi dalam sepekan di wilayah Tanjungbalai dan didorong semakin meningkatkannya debit air di parit perbatasan daerah Asahan dan Tanjungbalai.

Masyarakat di sekitar tanggul terkejut ketika mendengar suara gemuruh di tengah hujan, akibat runtuhnya sebagian tanggul.

"Kami sangat khawatir dengan runtuhnya tanggul ini, karena air juga sudah mulai naik sekitar 50 cm dari hari biasanya dan berharap agar pemerintah segera memperbaiki sebelum air bertambah besar," ungkap warga Sijambi Rosnah (50).

Sekdakot Tanjungbalai Ir H Erwin S Pane meminta, agar dinas dan badan terkait untuk melakukan tindakan cepat menanggulangi bencana banjir. Upaya pencegahan dinilai penting, agar masyarakat dapat terhindar dari dampak banjir yang lebih besar. Perbaikan tanggul yang runtuh perlu dilakukan secepatnya sebelum banjir datang.

"Saya akan berkoordinasi dengan dinas dan badan terkait untuk mengatasi tanggul yang runtuh itu dan mendesak mereka agar bertindak cepat sebab semua itu sudah ada anggarannya," katanya.

Kepala Badan penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tanjungbalai Ir Mahdin Siregar melakukan survey menyisir alur Sungai Asahan untuk memastikan tingkat ketinggian air.

Hal itu dilakukan, setelah turunnya peringatan waspada banjir dari Otorita Asahan yang akan membuka pintu pembuangan air di Siguragura.

"Hasil pantauan di Sungai Asahan memang terjadi perubahan arus air, disebabkan tingginya curah hujan namun ketinggiannya belum sampai ketingkat membahayakan, namun demikian sikap waspada tetap harus dilakukan warga kota karena air akan memenuhi tempat terendah bila turun dan tempat terendah itu adalah Kota Tanjungbalai," ujarnya.

Terkait dengan runtuhnya tanggul penahan banjir di Kelurahan Sijambi, Mahdin menilai hal itu merupakan kewenanganDinas PU untuk memperbaikinya, sebab bangunan itu dikerjakan pihak dinas PU bukan BPBD. "Untuk memperbaiki tanggul itu, biarlah Dinas PU karena itu urusan mereka," tuturnya. (gsp)

Post a Comment