Sebuah smartphone telah diluncurkan ke orbit dari wilayah India oleh tim peneliti dengan harapan dapat menguji teori bahwa di luar angkasa teriakan tidak bisa didengar dan juga menjadi sebuah smartphone satelit pertama di dunia.
Para peneliti itu berharap dapat menggunakan aplikasi yang mereka buat di smartphone tersebut untuk menguji teori yang terkenal muncul dalam film fiksi ilmiah Alienyang sangat populer pada 1979, bahwa 'di luar angkasa teriakan tidak dapat didengar'.
Smartphone tersebut akan memutar beberapa rekaman jeritan yang dikirimkan secara online. Pengujian itu akan memantau daya tahan komponen komersial standar (smartphone) di luar angkasa, dan juga menguji dua sistem propulsi inovatif baru.
Sistem yang pertama bernama Warp Drive yang menggunakan ejeksi campuran air dan alkohol untuk memberikan dorongan pada satelit.
Sistem yang kedua adalah Pulsed Plasma Thrusters. Sistem ini menggunakan arus listrik panas dan bahan yang menguap, yang kemudian memproduksi gas yang bergerak dalam satu arah dalam sebuah medan magnet untuk mendorong satelit ke arah yang lain.
Misi ini akan menampilkan apa yang disebut dengan 'smartphone-sat' atau satelit smartphone pertama di dunia yang akan mengorbit bumi selama enam bulan.
Satelit yang bernama Strand-1 ini memiliki bobot 4,3 kilogram dan berukuran 10 x 30 cm yang dikembangkan oleh Space Center dari University of Surrey (SSC) dan Surrey Satellite Tecnology (SSTL), demikian yang dilansir BBC.
"Misi ini adalah suatu prestasi yang fantastis dan penghargaan yang besar untuk kerja keras para insinyur yang terlibat," ujar Sir Martin Sweeting, Direktur SSC, dan juga Ketua Eksekutif SSTL.
Pada awalnya, satelit Strand-1 akan dikontrol oleh komputer standar, tapi pada tahap misi kedua, smartphone Google Nexus akan mengambil kendali dengan dilengkapi sejumlah aplikasi khusus.
Beberapa di antara aplikasinya adalah iTesa, yang akan mencatat besarnya medan magnet di sekitar smartphone selama mengorbit.
Sedangkan aplikasi 360 akan mengambil gambar dengan menggunakan kamera 5 megapiksel dari Google Nexus yang akan menampilkan posisi satelit.
Aplikasi lainnya adalah The Scream in Space yang dikembangkan oleh Cambridge University Space Flight, yang menggunakan beberapa rekaman jeritan dari pengunjung situs web proyek ini.
Aplikasi ini nantinya akan memutar video dari rekaman jeritan tersebut di luar angkasa dan memantau apakah smartphone tersebut dapat menangkap suara jeritan itu.
Secara teoritis, karena luar angkasa sifatnya seperti vakum yang tidak memiliki molekul, suara tidak dapat menyebar karena tidak adanya getaran.
Progres dari proyek satelit Strand-1 dapat dipantau dari Twitter. Rincian dari hasil proyek ini juga dapat ditemukan di situs Surrey Satellite Technology.
Inilah | Tryneble
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment