Ahli keamanan internet Amerika Serikat meyakini hampir semua institusi keuangan di Washington telah disusupi mata-mata cyber Cina. Meskipun, Cina sebelumnya telah membantah melakukan kegiatan mata-mata cyber.
Seperti di kutip dari Republika, Daftar institusi utama Washington yang diretas dalam beberapa tahun terakhir antara lain agen pemerintah, kantor kongres, lembaga penelitian, hukum, media, kontraktor, lembaga HAM, dan kedutaan besar asing. Informasi yang dikumpulkan para peretas itu cukup untuk memetakan bagaimana kekuasaan dijalankan di Washington,
"Saya belum pernah menemukan jaringan yang belum dilanggar," sebut mantan kepala keamanan cyber FBI dan Presiden perusahaan keamanan Crowdstrike Service dilansir Presstv.
Ahli keamanan cyber di Pusat Studi Strategis dan Internasional, James A Lewis mengatakan jika ada sesuatu yang menarik di perusahaan hukum, lembaga penelitian, surat kabar, maka harus dianggap sudah ditembus peretas.
AS telah dianggap sebagai salah satu penggagas perang cyber. Negara Paman Sam diketahui meluncurkan serangan cyber ke Iran.
Amerika bekerjasama dengan Israel menganggu program energi nuklir Iran. Mereka mencoba meretas jaringan komputer dengan perangkat lunak, Stuxnet. Namun, surat kabar utama AS baru-baru ini diduga menjadi target peretas Cina. Surat kabar tersebut seperti The Wall Street Journal, The New York Times, dan Washington Post.
Seperti di kutip dari Republika, Daftar institusi utama Washington yang diretas dalam beberapa tahun terakhir antara lain agen pemerintah, kantor kongres, lembaga penelitian, hukum, media, kontraktor, lembaga HAM, dan kedutaan besar asing. Informasi yang dikumpulkan para peretas itu cukup untuk memetakan bagaimana kekuasaan dijalankan di Washington,
"Saya belum pernah menemukan jaringan yang belum dilanggar," sebut mantan kepala keamanan cyber FBI dan Presiden perusahaan keamanan Crowdstrike Service dilansir Presstv.
Ahli keamanan cyber di Pusat Studi Strategis dan Internasional, James A Lewis mengatakan jika ada sesuatu yang menarik di perusahaan hukum, lembaga penelitian, surat kabar, maka harus dianggap sudah ditembus peretas.
AS telah dianggap sebagai salah satu penggagas perang cyber. Negara Paman Sam diketahui meluncurkan serangan cyber ke Iran.
Amerika bekerjasama dengan Israel menganggu program energi nuklir Iran. Mereka mencoba meretas jaringan komputer dengan perangkat lunak, Stuxnet. Namun, surat kabar utama AS baru-baru ini diduga menjadi target peretas Cina. Surat kabar tersebut seperti The Wall Street Journal, The New York Times, dan Washington Post.
Post a Comment