Cuaca yang tidak menentu belakangan ini membuat banyak orang dengan mudah terserang flu, bukan hanya hidung dan mata yang berair, biasanya flu juga disertai dengan demam.
Bahkan sudah menjadi miskonsepsi yang meluas di masyarakat mengenai mitos flu itu sendiri, karena secara tidak langsung mempengaruhi pola pikir maupun tindakan yang akan dilakukan. Mitos yang saat ini berkembang tersebut tentunya ada yang benar namun juga ada yang tidak salah.
Influenza, biasa disebut sebagai flu atau penyakit infeksi saluran napas karena virus lainnya, merupakan penyakit menular yang disebabkan terutama oleh virus RNA dari keluarga Orthomyxoviridae yang mempengaruhi burung dan mamalia. Nama influenza berasal dari Italia: influenza, yang berarti memengaruhi (Latin: influentia).
Gejala umum penyakit ini adalah badan terasa panas dingin, demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala parah, batuk, kelemahan dan rasa tidak nyaman. Gejala yang paling sering terjadi adalah demam dan batuk.
Dalam kasus lebih serius, influenza menyebabkan radang paru-paru, yang dapat menimbulkan kematian, khususnya bagi kaum muda dan orangtua.
Untuk menangkis dan melawan virus flu dari tubuh, banyak mitos beredar dipercaya banyak orang, berikut adalah mitos-mitos tersebut :
1. Jika kehujanan atau selesai keramas, rambut yang basah akan terkena flu.
Fakta : Hal ini tidak benar, sebab seseorang akan terkena flu jika daya tahan tubuhnya menurun. Sehingga bila seseorang kehujanan atau selesai berkeramas tapi daya tahan tubuhnya tetap terjaga, maka orang tersebut tidak akan terkena flu.
2. Minuman/makanan/uap hangat dapat menghilangkan gejala flu (hidung mampet)
Fakta : Hal ini tidak sepenuhnya benar, memang jenis makanan/minuman atau uap yang hangat mengakibatkan terjadinya relaksasi dari jaringan dinding saluran pernafasan dan mencairnya lendir sehingga gejala hidung mampet untuk sementara menghilang. Sesudah mengkonsumsi makanan/minuman hangat tersebut maka gejala flu (hidung mampet) akan muncul kembali.
3. Badan dibalut/dibungkus dengan selimut pada penderita flu.
Fakta : Hal ini tidak benar, sebab membungkus badan dengan menggunakan selimut dapat menghambat atau penguapan dan keluarnya panas dari dalam tubuh, sehingga demam/panas tidak turun.
4. Menghilangkan panas pada penderita flu lewat metode kompres dengan air dingin atau es.
Fakta : Hal ini tidak sepenuhnya benar, terutama pada penderita flu anak-anak sebab dengan menggunakan kompres air dingin atau es, dapat menurunkan suhu tubuh terlalu drastis yang dapat mengakibatkan menurunnya metabolisme sehingga menghambat proses penyembuhan flu.
5. Mengkonsumsi jeruk nipis dan jahe, dipercaya dapat mengatasi gangguan tenggorokan pada gejala flu.
Fakta : Hal ini tidak sepenuhnya benar sebab meskipun jahe dan jeruk nipis mempunyai efek menghangatkan dan mengencerkan lendir sehingga tenggorokan penderita flu terasa enak dan nyaman, namun situasi itu hanya berlangsung sementara. Karena setelah selesai mengkonsumsi jahe dan jeruk nipis dalam beberapa waktu kemudian, gejala tenggorokan gatal dan banyak lendir, dapat timbul lagi.
Pada intinya bahwa mitos-mitos yang berkembang di masyarakat seperti yang disebutkan di atas tidak dapat membantu penyembuhan gejala-gejala flu bahkan tentunya jika terkena flu, sehingga dapat mengganggu aktivitas kita. Dari mitos di atas tersebut yang ada kebenarannya (2,4 dan 5) tetap dapat dilakukan untuk meringankan gejala flu.
Namun yang pasti guna mengatasi gejala flu diperlukan hal-hal sebagai berikut:
1. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makan makanan yang bergizi (sayur dan buah), istirahat yang cukup, dan minum air putih minimal 2 liter / hari.
2. Obat flu untuk mengatasi gejala-gejala flu. Obat flu yang tepat, yakni yang mengandung :
a. Anti nyeri dan anti panas (Analagetik/Anti piretik) untuk gejala : demam, sakit kepala, nyerfi otot dan sendi.
b. Penurun bengkak (Dekongestan) untuk gejala : hidung tersumbat
c. Anti Alergi (Anti Histamin) untuk gejala :bersin dan gatal pada hidung/tenggorokan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment