Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

Siapa yang tak tau burung walet? Sarang Burung Walet  sering sudah berabad-abad yang lalu telah digunakan oleh masyarakat tradisional China, terutama dalam hal pengobatan (Traditional Chinese Medicine) dan juga merupakan makanan tambahan yang menyehatkan.

Sarang burung walet ini berdasarkan penelitian memiliki beberapa kandungan yang sangat bermanfaat, yaitu mengandung :
  • 50 - 60% Protein, 
  • 25% karbohidrat dan
  • 10% Air.
Sarang walet putih mengandung N-acetylneuraminic acid. Komposisi kimia perbandingan sarang walet putih dan merah untuk lemak (0,14% – 1,28%), abu (2, 1% – 2,1%), karbohidrat (25,62%–27,26%) dan protein (62–63%), serta ditemukan bahwa sarang merah mengandung ovotransferrin protein. Ovotransferrin adalah glikoprotein dari albumin (putih telur). Transferrins adalah protein pengikat besi. Perbedaan asam amino sarang putih dengan sarang merah menunjukkan sarang merah mempunyai beberapa asam amino yang lebih tinggi dari sarang putih, seperti serine, valine, aspatic, thereorine, isoleusine, leusine. Kandungan lain sarang putih adalah natrium (Na) 650 ppm, kalium (K) 110 ppm, fospor (P) 40 ppm, magnesium (Mg) 330 ppm dan besi (Fe) 30 ppm. sedangkan sarang burung walet basah menunjukkan asam amino sebanyak 17 macam dan tertinggi terdapat pada Leusin (5,9%) Aspartat (5,5 %), Glutamat (5,5%) dan Tirosin (5,2).

Dari beberapa jenis burung walet yang ada, hanya terdapat 4 jenis walet yang sarangnya bisa dikonsumsi dan laku dijual yaitu:


Walet sarang Putih/Yen-Ou (Aerodramus fushipagus) Walet sarang hitam/Mo-yen (Aerodramus  maximus)


Seriti
(Collocalia esculanta)
Seriti Lumut 
(Collocalia vanikorensis)


Manfaat Sarang Burung Walet

Biasanya sarang burung walet banyak dijadikan campuran dalam pembuatan sup, Sup sarang burung walet sangat populer dikalangan kaum tionghoa. dan memang menjadi makanan favorite mereka. Untuk di Indonesia sendiri permintaan terhadap sarang burung walet ini memang tidak begitu banyak, kebanyakan adalah Negara China. Untuk sarang burung walet yang ada di Indonesia biasanya di export ke negara tetangga seperti China, Singapura dan Malaysia.

Bagi kesehatan, sarang burung walet ini bermanfaat untuk menjaga kecantikan, obat awet muda, serta dapat meningkatkan daya tahan dan vitalitas tubuh. secara garis besar, Sarang burung walet digunakan bukan sebagai obat, melainkan sebagai suplemen multivitamin tubuh. Bahkan salah satu senyawa turunannya azitothymidine telah diteliti bisa melawan AIDS. Istimewanya lagi, sarang walet sumber asam amino yang lengkap. Tercatat sekitar 17 asam amino esensial, semi esensial dan non-esensial yang dimiliki. Salah satunya kini dikembangkan oleh peneliti-peneliti di barat sebagai pelawan stroke dan kanker. Mineral-mineral sarang walet tak kalah manjurnya untuk mendukung aktivitas tubuh. Sayangnya, mineral dan senyawa penting sarang walet mudah lenyap. Oleh karena itu, Dr. Kong Yun Cheung dari Universitas Hongkong, menyarankan sarang walet tidak perlu di cuci, sebab glikoprotein akan terbuang, toh sup sarang walet tetap menunjukkan manfaat, sugesti penyantaplah yang diduga jadi obatnya.

Prospek Bisnis Sarang Burung Walet

Burung walet terkenal dengan sarangnya yang bernilai ekonomis tinggi, sehingga tak mengherankan banyak investor yang membenamkan investasi di bidang rumah sarang burung walet. Beberapa tempat seperti Sumur, Citeurep, Cibaliung, Cikeusik dan lain-lain banyak ditemukan usaha rumah sarang burung walet.Bisnis sarang burung walet sangat menjanjikan dan memiliki banyak tantangan. Selain harus memiliki modal besar hingga ratusan juta rupiah, si investor harus pandai mengelola rumah walet agar tetap betah dihuni oleh walet.

Namun jika sudah berhasil menjalankan bisnis ini, uang ratusan  juta hingga miliaran rupiah bisa hinggap dengan mudahnya ditangan. Maklum saja dengan harga sarang burung walet Rp 27-30 Juta per kg (200 sarang),  dengan produksi 5-6 kg sarang walet setiap bulannya sudah terbayang berapa pendapatan yang bisa diperoleh.

Sebagai langkah awal investor harus mencari rumah yang sudah dihuni walet atau membangun baru minimal dengan tinggi rumah 4 lantai (minimal 20 m x 35 m). Bagi gedung baru, tantangannya adalah bagaimana mengundang walet untuk bersarang di rumah baru.Untuk mengundang walet dibutuhkan alat audio atau suara peniru walet yang dipasangkan di rumah, selebihnya dilakukan rangsangan lainnya seperti aroma, kotoran walet, udara lembab dan lain-lain.Selain itu juga rumah walet harus bebas dari hama pengganggu walet antaralain tikus, tokek dan kecoa. Gedung juga harus diberi fentilasi udara dan dilengkapi 1 hingga 2 pintu keluar masuk walet dengan ukuran 1 m x 15 cm. Jika sudah berhasil, ketika walet sudah betah tinggal, maka dalam waktu setahun sarang burung walet sudah bisa dipanen.

Bagi investor yang ingin berspekulasi, jika rumah sudah terisi walet maka nilai jual rumah walet bisa meningkat ratusan persen. Misalnya ia mencontohkan bagi investor telah menghabiskan modal hingga Rp 1 miliar maka dalam setahun rumah walet bisa dijual Rp 3-4 miliar.hmmm..manis bukan..silahkan bayangkan dulu, dan berfikirlah untuk membuat usaha burung walet ini.


Risiko Sindikat Pencurian Sarang Walet
Usaha Sarang burung walet ini memang sangat menggiurkan, namun bukan berarti tanpa risiko, salah satu risiko yang sering mengancam dari usaha ini adalah sindikat pencurian sarang burung walet yang terorganisir rapih. Jika tak hati-hati, potensi keuntungan ratusan juta bisa hilang hanya dalam sekecap.Untuk menjaga keamanan sarang burung walet dari tangan-tangan jahil, gedung biasanya hanya dilengkapi satu  lubang pintu besi berukuran kecil untuk keluar masuk penjaga. Pintu dibuat dua lapis untuk memastikan keamanan dengan menggunakan kode akses pintu sehingga sulit bagi pencuri untuk masuk.

gambar :  
http://leesbird.com/birds-world/fm/apodidae
http://tidechaser.blogspot.com
http://upload.wikimedia.org
http://chenhauwen.multiply.com

Post a Comment