Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips



Siapa yang tak kenal nabi Muhammad SAW? jangan katakan Islam jika tak kenal dengan Nabi Muhammad SAW. Nabi yang selama ini kita kenal dengan pemimpin besar umat islam,yang selama ini kita kenal sepak terjangnya dalam hal ibadah atau penyebaran agama Islam saja. ternyata ada satu sisi yang terluput begitu kita memandang sosok beliau sebagai manusia yaitu dari sisi Ekonomi dan bisnis beliau pribadi, benerkan? kita belum begitu memahami sepak terjang dunia bisnis yang di geluti Panutan kita.
Terlahir sebagai anak yang mengemban tugas mulia, beliau sudah ditinggalkan oleh ayahnya waktu ia belum lahir. Musibah itu kemudian datang lagi dengan meninggalnya ibunda beliau pada saat beliau masih berumur 6 tahun dan masih membutuhkan kasih sayang dari seorang ibunda. Bayangkan saja anak sekecil itu harus berlaga dengan kehidupan padang pasir yang tandus dan keras, Kehidupan yang dimasa itu masih terdapat banyak kebodohan dan jahiliyah dimana-mana. Singkat cerita, diasuhlah si cilik Muhammad SAW oleh sang pamannya. Saat itu juga kondisi pamannya juga mempunyai banyak beban juga bagi keluarga pamannya, melihat kondisi tersebut, beliau memutuskan untuk bekerja sendiri dan berdagang.

Pada awalnya, beliau berdagang ikut bersama pamannya ke negeri syam. kemanapun dibawa pamannya berdagang, beliau senantisa ikut, Beliau mengambil barang dagangan yang tidak ada di Mekah dari luar Mekah dan kemudian menjualnya di Mekah. Beliau belajar cara berdagang langsung dari pamannya. Begitulah, negeri demi negeri dilewati mengarungi padang pasir yang tandus demi menghidupi diri sendiri dan tidak ingin menjadi beban bagi orang lain.

Sampai suatu saat, pada usia yang belum genap 25 tahun ini, nabi Muhammad dipercaya memegang bisnis dalam skala besar oleh Khadijah, seorang bangsawan Mekah pada saat itu. Seorang kaya raya yang kemudian memercayakan barang dagangannya pada Nabi Muhammad SAW. Dengan bermodalkan kejujuran dalam berdagang, keuntungann yang didapatkan berlimpah ruah.

Nabi Muhammad akhirnya menikah dengan Khadijah dengan mahar 100 ekor unta merah. Konon kabarnya, si unta merah adalah kendaraan paling bergengsi pada saat itu di kota Mekah. Kalau, Di Indonesia sekelas BMW. Jika dinominalkan saat ini adalah setara dengan seratus mobil mercy. Apakah anda saat ini sudah memiliki BMW? jujur saya sudah. sudah punya cita-cita maksudnya.

Apa kunci nabi Muhammad dalam menjalankan bisnisnya? Dalam ilmu manajemen bisnis yang modern kuncinya sama saja. Menentukan 4P ( Product, Price, Place and Promotion ). Tapi salah satu kunci yang dahsyat dan susah untuk ditemui dizaman sekarang adalah kejujuran dan menjaga kepercayaan. Kejujuran inilah yang jarang sekali ditemui sekarang. kalau kita cenderung takut rugi dengan jujur, Nabi Muhammad sendiri tak ada ragu-ragunya untuk mengatakan kondisi barang dagangannya apa adanya. dengan kejujuran ini, maka barang dagangannya selalu menjadi rebutan para pedagang di daerah tujuan, begitu Nabi Muhammad SAW datang berdagang ke daerah tersebut.

Nah, saya kira contoh cerita diatas, bisa kita ambil nilai positifnya, walaupun secara era berbeda begitu jauh, tapi nilai-nilai positifnya masih sangat berguna untuk kita gunakan dalam perkembangan bisnis yang sedang atau akan kita jalani. Jujur, adalah sesuatu nilai yang berharga dalam menjaga kepercayaan konsumen kita. Saat ini, sangat jarang sekali kita jumpai sikap kejujuran dalam sebuah bisnis. Jika barang yang sudah tidak layak jual, maka untuk menutupinya biasanya dicampur dengan yang layak jual. ck ck ck ...ini merupakan suatu kebohongan yang dapat merugikan diri kita sendiri. ingat Rejeki yang halal akan menjadi berkah dan amalan untuk diri kita dan keluarga kita.

Post a Comment