Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips



Dewasa ini, pada umumnya kita telah melalaikan usaha dakwah dan tabligh. Dalam diri manusia terdapat suatu penyakit khusus, yaitu seseorang yang memberikan nasihat agama, ceramah, tulisan, ta’lim dan tabligh kepada orang lain, maka yang terpikirkan olehnya adalah diri orang lain, sedangkan dirinya sendiri dia lupakan.Padahal, walaupun usaha dakwah dan tabligh itu penting, namun yang lebih penting lagi adalah memperbaiki diri sendiri. Rosulullah SAW, sering memberikan peringatan keras kepada orang yang memberikan nasihat kepada orang lain, tetapi dia melupakan dirinya sendiri yang berada dalam kemaksiatan.
Pada malam Isra Mi’raz, Rosulullah SAW, melihat sekelompok manusia yang bibirnya sedang dipotong-potong dengan gunting dari api neraka yang panas membara. Rosulullah SAW bertanya, “siapakah mereka itu?” Jibril a.s menjawab, “Mereka adalah para muballigh dari umatmu yang tidak mengamalkan ajaran yang mereka dakwahkan.”(Misykat). Sebuah hadist berbunyi, “ sebagian ahli surga akan bertanya kepada ahli neraka, “mengapa kalian berada di neraka, padahal kami telah mengikuti ajaran-ajaran kalian, sehingga kami berada di dalam surga?” Mereka menjawab, “kami tidak mengamalkan ajaran yang kami sampaikan kepada orang lain.”
Hadist lain berbunyi, “Azab Allah lebih cepat diturunkan kepada ulam yang jahat daripada orang-orang awam yang berdosa. Mereka yang mendengar hal ini sangat terkejut, lalu bertanya, “mengapa azab Allah lebih dahulu menimpa kami daripada orang-orang yang menyembah berhala?” kemudian dijawab, “Orang-orang berilmu yang berbuat maksiat tidak mungkin disamakan dengan orang dengan orang yang tidak berilmu yang berbuat maksiat”. Karena itulah pada zaman sekarang ini banyak nasihat, ceramah,majelis ta’lim, dan tulisan namun semuanya kurang berpengaruh bagi para pembaca dan pendengarnya. Allah Swt berfirman yang artinya : “Apakah kamu menyuruh orang lain agar berbuat baik, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca kitab. Apakah kamu tidak berfikir.” (Qs. Al Baqarah ayat 44).
Dalam sebuah hadits Rosulullah Saw, bersabda : “ilmu itu ada dua macam; Pertama, ilmu yang hanya dalam ucapan, dan ini dibenci oleh Allah; Kedua, ilmu yang keluar dari dalam hati dan memberikan manfaat.”, Dalam hadits diatas jelas disebutkan, jangan kamu mencari ilmu agama hanya untuk keperluan lahiriyah saja, tetapi juga yang menyangkut masalah batiniyah. Ilmu yang menyangkut masalah batiniyah akan membersihkan hati dan menerangi pikiran. Tanpa ilmu itu kita akan sulit untuk mengamalkan pengetahuan yang kita miliki,d an Allah akan menuntut kita pada hari kiamat “Apakah kamu telah mengamalkan ilmu yang kamu miliki?”. Maka dari itu, alangkah baiknya jika kita ingin berbagi  ilmu, baik sebagai seorang penceramah, mubalig, agar dapat memperbaiki diri terlebih dahulu. Menerapkan dan mengamalkan ilmu yang di miliki terlebih dahulu. Semoga kita semua diberi kesempatan oleh Allah Swt untuk memperdalam ilmu agama kita, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari.
 (Di sadur dari kitab Fadhail Amal hal : 449)

Post a Comment