Ads (728x90)

Latest Post

Kesehatan

Tips

APA ITU CINTA?
Karya Rulin
 
Orang bilang cinta itu indah.Saking indahnya sampai gak bisa diungkapin dengang kata-kata. Apalagi kalau seseorang yang lagi kasmaran atau malah udah punya pacar. Bisa bayangin gak gimana rasanya! Rasanya tu gak bisa diungkapin dengan kata-kata, atau bahkan diukur dengan alat meteran sekalipun, gak bakalan bisa dech . . . . hehehehehe . . . . .

Tapi sampai sekarang aku belum terlalu paham tentang apa itu yang namanya Cinta?

Namaku Rena Permata tapi biasa dipanggil Rere. Aku punya seorang kakak cowok namanya Rendy Prasetya, lumayan cakep sich kakak aku yang satu ini, soalnya banyak cewek yang naksir ma kakak aku ini lhoe. kok tau? ya tau lah, soalnya banyak banget cewek-cewek yang datang ke rumah cuma buat ketemu ma kakak aku nie dan ngajak dia jalan. hehehehehe. Kalau ngomongin masalah keluarga, saat ini kedua orang tua aku lagi ada bisnis ke Luar Kota jadi aku di rumah cuman ma kakak aku aja dech.
 
Apa Itu Cinta?
Oh iya saat ini aku udah duduk di bangku kelas 2 SMK lhoe. Di Sekolah aku punya 3 sahabat yang selalu nemenin aku, mereka adalah Nina, Putri dan Lucy. Aku seneng banget punya sahabat kayak mereka udak baik, asyik dan masih banyak lagi. Tapi ada juga saat-saat yang nyebelin dan nebetein kalau lagi bareng sama mereka. Seperti saat ini nie. . . . .
“ eh guys lu pade tau gak gue tu kemaren liat cowok ganteng banget”, kata putri yang lagi semangat cerita tentang cowok. Bête banget gak, padahal nie hari masih pagi dan saat nie kita lagi sarapan di Kantin sekolah. Eh malah bahas masalah cowok.
“ lu kan udah punya cowok, kok masih sempet sich nglirik cowok lain, loe gak takut klo pacar loe tau”, kata Nina dingin.
“ heloo . . . gue kan cuman ngeliat doang gak lebih, emang salah. Lagian gak masalah kan klo gue punya pacar lebih dari satu. Itung-itung buat Ban Serep gue . . . . hahahahahaha “, balas putri menjelaskan
" yach terserah loe aja dech, gue sich cuman mau ngingetin aja . . . . tapi dari pada loe cuman jadiin Ban Serep doang, apa gak lebih baik kalo loe kenalin dia ma Rere aja, diakan jomlo sejati . . . . hehehehe" balas Nina
" iya bener banget tuh, si Rere kan belum pernah punya pacar . . . . eh tapi temen-temen jangan bilang kalau sebenernya Rere itu . . . . . " kata Lucy dan langsung terhenti karna terpotong oleh ucapanku.
" enak aja, gue masih normal tau" balasku yang sedikit menggunakan nada tinggi
" ha ha ha ha " suara tawa semua sahabatku ini, karena mereka sudah berhasi mojokin gue masalah cowok.Dan kamipun langsung masuk ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi.

Huh . . . bener-bener pagi yang ngebetein banget. Masih pagi udah dipojokin masalah cocok dan yang lebih parahnya lagi si Lucy yang agak lola itu juga ikut mojokin gue, padahal nie biasanya dia cuman diam dan serius makan di Kantin. Bete banget kan. Tapi ada hal yang menggembirakan juga loch hari ini, karena hari nie kita semua akan pulang pagi.............. yeeeeeeeeeyyyyyyyyyyyyyy . . . . . . .
" oh iya guys . . . gimana kalau sebelum pulang kita jalan-jalan dulu, kemana kek gitu". ajak Putri
" wah, . . . boleh juga tuh aku setuju". jawab Lucy
" emmmm . . . . gue juga setuju, kebetulan gue lagi bete nich.Kalau loe gimana Re? " tanya Nina padaku
" ehm . . . . gimana ya . . . soalnya hari ini gue mau ke Toko Buku". jawabku
" ya udah kalau gitu, gimana kalau kita semua jalan-jalannya ke Toko Buku aja". kata Putri menyarankan
" boleh juga sich". jawabku menyetujui
" gue juga setuju". jawab Nina dan Lucy serempak

Kamipun akhirnya berangkat ke Toko Buku yang biasanya kami kunjungi. Di sana banyak banget macam-macam buku terutama buku komik kesukaanku. Kamipun pergi ke tempat buku kesukaan kami masing-masing. Dan ketika kami sedang asyik memilih-milih buku.
" bruuuk" terdengar suara " sial gue nabrak orang, cowok lagi" kataku dalam hati dan para sahabatku datang karena mendengar suara enda jatuh.

" lu gak pa pa kan re?", tanya Nina, "sorry ya gue bener-bener gak segaja suer dech. gue bantuin beresin ya". kataku pada cowok itu karena sudah ngejatuhin semua buku yang dia bawa.
" iya gak pa pa kok, santai aja lagi". kata cowok itu ramah
" ehhhh . . . . !!!!!!!!! " kata Putri kaget sambil menunjuk ke arah cowok itu. Dan kami pun melirik ke arah Putri yang sedang kaget kehabisan kata-kata.
" loe kenapa sich Put kok aneh banget? " tanya Lucy yang melihat keanehan pada reaksi wajah Putri
" eng . . . eng . . . . enggak a .. da . . . pa . . . pa . . . kok " jawab Putri sambil terbata-bata.

Setelah itu kami pun memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing dan saat di tengah perjalanan Putri pun cerita tentang cowok yang di Toko Buku tadi.
" eh guys kalian tau gak cawok yan tadi? " tanya Putri pada kami semua
" iya tau, napa emang? tanya Nina balik ingin tahu
" dia tu cowok cakep yang pernah gue ceritain ke kalian itu guys". jawab Putri antusias
" kalau diinget-inget lagi sich emang emang lumayan cakep juga" jawab Lucy menambahkan
" kalau menurut gue sich byasa-byasa aja tuh" jawabku santai sambil membilak-balik buku yang aku baca
" hemmmmmm ......... !!!!!!!!!!" kata temen-temenq serempak sambil menoleh melihatku keheranan
Dan percakapan kami pun selesai sampai di situ karena kami sudah hampir sampai di rumah masing-masing, ya soalnya rumah kami kan berdekatan. Dan akhirnya kami pun berpisah.

Sudah seminggu berlalau semenjak kejadian di toko buku itu dan hari ini adalah hari libur sekolah. Kak Rendy lagi sibuk sama Tugas Makalahnya, sahabat-sahabat aku lagi jalan sama pacar mereka masing-masing, nah sedangkan gue cuman di rumah nonton tv.......... bener-bener bete.
'TING TONG TING TONG' " suara bel rumah berbunyi.
" iya sebentar". kataku sambil berjalan menuju pintu depan untuk membukanya.

CKLEK, suara pintu terbuka. " mau nyari siapa ya?" tanyaku pada seorang cowok yang berdiri di depan pintu.
" emmmmm . . . . Rendynya ada gak? " tanya cowok itu.
" oh . . . kak Rendy ada di kamar, aku panggilin dulu ya, silahkan masuk, silahkan duduk" kataku mempersilahkan dan pergi untuk memanggil kak Rendy.
" kak, ada temen loe yang nyariin tuh di depan" kataku pada kak Rendy
" iya bentar lagi nanggung" jawab kak Rendy
" cepetan . . . kasian kan temen kakak nuggu lama" kataku lagi
" iya . . . iya bentar, oh ya . . . tolong ambilin minuman sama makanan kecil ya!" kata kak Rendy sambil turun dari tangga.
" ok. " jawabku singkat sambil berlalau pergi

Akupun pergi mengambil makanan dan minuman seperti yang disuruh kak Rendy dan kak Rendi menemui temennya itu.
" hai sob . . . sorry ya loe dah nunggu lama." sapa kak Rendy pada temennya itu
" yoi . . . dah byasa kale gue nuggu loe lama. " balas teman kak Rendy sambil tersenyum
" ahhh . . .. bisa aja loe, abisnya ngerjain tugas banyak banget." jawab kak Rendy
" hemmmm, gitu . . . eh ngomong-ngomong itu tadi siapa?" tanya teman kak Rendy
" oh cewek yang tadi, dia adek gue namanya Rere . . . . napa emangnya?" tanya kak Rendy balik
" enggak pa pa kok . . . .kayaknya gue pernah ketemu dech." jawab teman kak Rendi
" hemmm. " kata kak Rendy singkat

Beberapa saat kemudian aku datang sambil membawa makanan dan minuman lalu meletakkannya di atas meja.
" nie makanan ma minumannya ." kataku sambil meletakkannya diatas meja
" ma kasih ya. " kata kak Rendy
" yok. " jawabku singkat sambil berlalu pergi dan terhenti ketika dipanggil lagi sama kak Rendy
" Re tunggu ." panggil kak Rendy
" ya , ada apa? " tanyaku sambil membalikkan badan dan menuju ke arah kak Rendy
" oh ya kenalin nie temenku namanya Dimas . . . Dimas nie adikku namanya Rere. " kata kak dimas memeperkenalkan kami berdua
" Rere." kataku sambil mengulurkan tangan
" Dimas. " jawab temennya kak Rendy yang ternyata namanya Dimas itu sambil membalas uluran tanganku
" kayaknya kita pernah ketemu dech." katanya lagi
" oh ya . . . kapan, dimana? " tanyaku heran
" emmm . . . . klo gak slah sich di toko buku, seminggu yang lalu ." jawab kak Dimas
" di toko buku. " kataku sambil mengingatnya
" klo gak salah waktu itu loe gak sengaja nabrak gue" kata kak Dimas menjelaskan
" oh iya . . . aku inget sekarang, kakak yang waktu itu kan..... soal yang waktu itu maaf ya kak, aku bener-bener gak sengaja" kataku pada kak Dimas
" iya gak pa pa lagi, gue cuman gak nyangka aja ternyata dunia tu sempit ya? tapi kok gue gak pernah liat loe, klo gue pas lagi maen ke sini? tanya kak Dimas
" oh itu . . . . " kataku terhenti karna terpotong dengan suara kak Rendy
" itu karna dia tinggal dengan nenek yang rumahnya deket dengan sekolahnya dia" kata kak Rendy menjelaskan
" kok kak Redy motong kata-kata aku sich" kataku yang agak ngambek sama kak Rendy
" habisnya aku dikacangin sih dari tadi" kata kak Rendy membela diri
" hemmmb . . . . ya udah dech klo gitu aku pergi aja, ntar aku ganggu lagi" kataku sambil berlalu pergi
" ya . . . pergi sana jangan ganggu" kata kak Rendy sambil bercanda
" thanks ya makanan ma minumannya " kata kak Dimas
" sama-sama " kataku dan pergi

Hari mulai berganti hari dan minggu mulai berganti minggu dan hubungan ku dengan kak Dimas pun mulai deket karena kak Dimas sering banget maen ke rumah, entah itu lagi ngerjain tugas ma kak Rendy atau hanya sekedar maen aja. Dan hari ini rencananya kak Dimas mau nganterin aku barangkat sekolah karena kak Rendy sedang sibuk nyiapin pensi di Kampusnya jadi kak Rendy minta tolong kak Dimas untuk nganterin aku ke sekolah.
' TIT TIT TIT ' suara bel dari mobil kak Rendy
" iya bentar " teriakku dari dalam rumah dan berlari menghampiri mobil kak Dimas. " maaf, dah nunggu lama ya?" tanyaku pada kak Dimas sambil ngos-ngosan.
" gak juga, ayo naik ntar telat lhow" ajak kak Dimas

Di dalam mobil kami saling bercerita banyak hal tentang pengalaman kami masing-masing. Kak Dimas tu orangnya asik banget apalagi dia tu pinter dan berwawasan luas. Aku juga nanya banyak hal sama kak dimas, yah termasuk hal pribadi juga sich dan kak Dimas juga nanya hal yang bikin aku kaget dan bingung mau jawab.
" em .. . . re, kakak boleh nanya gak?" tanya kak dimas padaku
" boleh mau nanya apa" jawabku santa sambil memalingkan wajahku padanya
" gini . . . . kakak mau nanya. Kamu kan sering jalan sama kakak nie, emangnya gak ada yang marah?" tanya kak Dimas tiba-tiba. Yah tapi karna aku masih sok agak polos jadi akau jawab santai aja
" emd . . . . Yang marah ma aku. Kak Rendy malah nyuruh aku buat jalan ma dimas sedangkan mama sama papa kayaknya cuek aja dech. Jadi kayaknya gak ada yang marah tu." jawabku santa dan itu buat kak dimas sedikit heran pada ku dan juga tersenyum geli melihatku yang masih sok agak polos
" maksud aku tu bukan itu itu sisil . . . . tapi pacar. Apa pacar kamu gak marah kalau kamu sering jalan ma kakak."
" oh itu, ngomong dong dari tadi . ... mana mungkin pacar aku marah, aku kan gak punya pacar. " jawabku sambil tersenyum. " kakak sendiri emang pacarnya gak marah kalau kakak sering jalam ma aku" tanyaku balik pada kak dimas
" mungkin kalau pacar ku marah aku sudah nolak untuk bantuin rendy jaga kamu. iya kan!"
" iya juga sich." jawabku sedikit agak malu dan menundukan kepalakudan itu memnuat kak dimas tersenyum melihatnya. Tapi tak berapa lama kemudian kau menaikkan kembali kepalaku da bertanya pada kak dimas.
" kak aku juga mau nanya dong"
" mau nanya apa ?"
" menurut kakak cinta itu apa" tanyaku pada kak dimas dan itu membuat kak dimas sedikit kaget
" kok kamu nanya gitu. . . . masak kamu gak tau sih . . . "
" ya tau sih, tapi aku kan juga pengen tau pendapat kakak. Tapi kalau kakak gak mau jawab juga gak papa kok." kataku pada kak dimas dan suasana jadi hening sejenak. dan aku kager karen ternyata kak dimas mau jawab pertanyaan konyolku itu.
" Cinta . . . Cinta itu rasa kasih sayang dan juga keinginan untuk terus bersama dan saling menjaga satu sama lain, entah itu pada pacar atau keluarga"
" emmmd . . . . Trus penting ya kalau kita harus punya pacar untuk ngerasain cinta itu?"
" kebanyakan sih gitu, soalnya jaman sekarang itu pacaran sudah menjadi kebutuhan pokok setiap remaja" jelas kak dimas padaku
" tapi bukannya pacaran itu dilarang oleh agama, apalagi jaman sekarangkan banyak banget yang terjerumus ke hal-hal yang negatif karena pacaran. Padahal kan status pacaran itu bukan suatu hubangan yang terlalu mengukat dan bahkan juga banyak yang hanya gunain status pacaran untuk kesenangan mereka masing-masing."
"ya kalau itu sih tergantung dari masing-masing kita yang menjalani suatu hubungan tersebut. Kan ada banyak juga tu yang pacaran dalam tempo yang lama dan akhirnya menikah tanpa terjadi hal yang negatif pada mereka. Walaupun ada banyak juga seseorang yang masih berstatus pelajar yang sudah pada menikah. Itulah era globalisasi jaman sekarang jadi kita harus bisa memilih pasangan kita dengan hati-hati dan jangan terburu-buru karena jodoh, rizki dan maut sudah ada yang menentukan "
"hemd . . . gitu ya . . ..Tulang rusuk pasti akan kembali ke pemiliknya" kataku bergeming dan mungkin kak dimas mendengarnya
" emmm . . . . kamu tadi bilang apa?" tanya kak dimas mengagetkanku
" eng . . . . gak pa pa kok hehehehe" jawabku sambil tersenyum dan tanpa dirasa kamipun telah sampai di depan gerbang sekolahku.
" nah dah sampai deh. "kata kak Dimas sambil memberhentikan mobilnya
" ma kasih ya kak dah mau nganteri aku berangkat ke sekolah. " kataku pada kak Dimas sambil membuka pintu mobil dan keluar
" ya, sama-sama. Ntar klo dah pulang calling kakak ya biar ntar langsung kakak jemput trus nanti kita langsung dateng ke pensi kakak kamu." kata kak Dimas di depan jendela mobil yang setengah terbuka itu.
"ok . . . Boss" jawabku pada kak Dimas sambil tersenyum kecil. Setelah itu kamipun berpisah, aku masuk ke dalam kelas dan kak Dimas pergi dengan mobilnya menuju kampus.Dan saat aku baru saja berjalan di depan gerbang ketiga sahabatku datang menghampiriku.
" wah dianterin ma cowok tu kayaknya, kok kita gak dikenalin sich" kata Nina menyapaku
" bukan kok, itu cuman temennya kak Rendy yang dimintai tolong buat nganteri aku ke sekolah soalnya kak Rendynya lagi sibuk" jawabku pada ketiga sahabatku itu
" masak sich . . . eh tapi kayaknya kita pernah liha tu cowok dech. tapi di mana ya?" tanya putri pada ku yang sedikit agak penasaran
"emmd . . . emangnya gue belum pernah cerita ya sama kalian semua kalau cowok yang ketemu ma kita di toko buku itu temennya kakak gue dan yang nganterin aku tadi itu dia." kataku menjelaskan pada mereka sambil jalan menuju ke kelas dan sepertinya para sahabatku itu kaget mendengarnya
" what?????? gak salah loe? kata mereka bersamaan dan berhenti berjalan sambil menatapku penuh tanya karena kaget dengan penjelasan yang baru saja ku utarakan
"he eemd." jawabku singkat sambil menganggukkan kepala dan berlalu pergi meninggalkan para sahabatku yang masih berdiri mematung dan saling pandang

Akhirnya setelah melalui pelajaran yang panjang dan begitu membosankan akhirnya bel pulang pun berbunyi dan para siswa bersiap untuk mengemasi buku-buku mereka masing-masing dan pulang.Sedangkan aku dan para sahabatku masih duduk-duduk di depan pintu gerbang untuk saling ngobrol sambil nuggu kedatangan kak dimas.
" wah enak banget ya jadi rere. Di anter jemput sama kak dimas yang ganteng itu." kata lucy membuka pembicaraan
" emmm . . . . byasa aja tu. Oh ya, hari ini kalian ada acara gak? kalau gak ikut aku yuk ke pensi kampus kak rendy. Biyar rame gitu....." ajak ku pada ketiga sahabatku itu
" ke pensi kampus kakak kamu? " tanya nina bali padaku
" iya, hari ini tu di kampus kakak aku lagi ada pensi dan aku diajak kak dimas buat dateng. Gak enak banget kan kalau aku disana yang paling kecil sendirian. iya gak ?" jelasku pada mereka dan tak berapa lama kemudian kak dimas datang dengan mobilnya untuk menjemputku.
" maaf nunggu lama ya."
" enggak kok kak", " oh iya kak, aku mau ajak mereka ikut kita ke tempat pensi. Boleh kan? " tanyaku pada kak dimas
" boleh, ayo naik." jawab kak dimas menyetujui
" mau ya . . . . plizzzzzz!!!!!!!!!!" pintaku pada ketiga sahabatku yang saling pandang satu sama lain

Setelah memohon pada mereka bertiga akhirnya mereka mau ku ajak untuk pergi. Kamipun masuk ke mobil kak dimas dan pergi menuju kampus kak rendy. Setalah sampai di kampus ternyata disana tu udah rame banget dan saat di sana kita disambut sama kak rendy dan temen-temennya tapi si lucy emang ngebetein banget dech, masak baru aja nyampek udah ngajak ke toilet. Dan setelah kami kembali ke toilet aku ngeliat sesuatu yang entah kenapa hal itu bikin dada aku tu rasanya sakit banget. Yah aku liat kak Dimas lagi ngobrol sama cewek cantik dan akrab banget seperti sepasang kekasih.
" kenapa loe re?" tanya Nina padaku yang sedari tadi hanya diam sabil memegangi dadaku yang terasa sesak
" enggak . . . . gie gak pa pa kok. Cari minum yuk haus ni" ajakku pada mereka bertiga dan kamipun pergi ke kantin untuk membeli minum sambil duduk-duduk dan ngobrol
" eh guys . . . mungkin gak sih kalau gue lagi jatuh cinta?" tanya ku tiba-tiba pada mereka sambil mengaduk-aduk jus yang ada di hadapanku. Mendengar kata yang tak biasa kuucapkan membuat mereka semua kaget dan malah menyemburkan minumannya ke mukaku.
" byasa aja kali, gak usah pakai nyembur." bentakku pada mereka sambil membersihkan air di bajuku dengan tisu
" serius lho lagi jatuh cinta . . . . sama siapa? " tanya ketiga sahabatku yang masih sedikit terkejut
" emmmm . . . . sebenernya sih aku belum tau itu bener cinta atau bukan, kalian tau sendiri kan kalau aku tu agak lola kalau masalah cinta tapi . . . saat kulihat dia deket dengan cewek lain, entah kenapa dada gue tu rasanya tu sesek dan sakit banget."
" emang siapa sih tu cowok? " tanya Putri
" iya siapa, bilang dong" kata Lucy menambahkan
aku diam sejenak lalu menjawab pertanyaan mereka " kak Dimas" jawabku tiba-tiba. Setelah lama asik mengobrol akhirnya kamipun memutuskan untuk pulang sendiri karena kak Rendy lagi sibuk dan kak Dimas lagia sik ngobrol ma temennya jadi gak enak kalau mo ganggu. Setelah kejadian itu aku sering bercerita pada para sahabatku itu tentang perasaanku dengan kak Dimas. Yah bisa dibilang kalau mereka itu diary hidupku.

Dua minggu sudah semenjak aku pergi ke pensi kampus kak Rendy dan setelah itu pun aku sama sekali gak pernah jalan ataupun hanya sekedar tegur sapa dengan kan Dimas. Walaupun kak Dimas memang masih sering datang kerumah tapi aku sering menghindar kalau kak dimas dateng karena entah kenapa hati ini masih terasa sakit kalau ketemu dengan kak Dimas apalagi kalau inget kejadian itu. Hari ini pun kak Dimas juga mau datang kerumah dan aku pun harus cari alasan buat bisa menghindar dari kak Dimas.
" mau kemana sil." tanya kak Rendy yang melihatku berjalan keluar rumah
" emmm . . . anu . . . itu . . . kita . . .emmm maksudnya aku mau pergi jalan-jalan sama Putri dan yang lain." jawabku sedikit agak gugup
" bukannya kemaren kamu bilang kalau mereka hari ini lagi jalan sama pacar mereka masing-masing."
" iya juga ya, kenapa aku bisa lupa. Bodoh banget sih loe Re, caria alasan gitu aja gak bisa." katau dalam hati." emd . . . itu soalnya mereka manggil aku buat bantuain mereka, iya itu?"
" oh ya . . . ngomong-ngomong aneh banget sih loe hari ini, gak kayak byasanya." kata kak Rendy yang keheranan melihat sikapku
"ah, enggak tu byasa aja. Kakak aja kali yang terlalu berlebihan, ya udah ya aku pergi dulu." jawabku sambil nyengir dan langsung pergi tapi terhenti karena ada yang memanggilku
" Re tunggu, bisa kita bicara sebentar . . . . " panggil kak Dimas sambil berdiri
" lain kali aja ya kak soalnya aku lagi buru-biru nih." kataku sambil berlalu pergi tapi kali ini benar-benar terhenti dan kaget mendengan kata-kata dari kak Dimas
" gue tau selama ini lho berusaha buat ngindari gue kan dan gue juga tau apa alasan loe buat nglakuin itu semua. Waktu di pensi itu gue gak sengaja denger pembicaraan antara loe dan temen-temen loe tentang gue . . . maaf karena menguping pembicaraan kalian." kata kan Dimas dengan kepala yang tertunduk merasa bersalah. Akupun kaget mendengar ucapan kak Dimas dan tanpa dirasa buliran bening mulai jatuh membasahi pipi ini tapi aku langsung mengahapusnya dan membalikkan tubuhku
" oh waktu itu, maaf ya kak karena aku hanya asal bicara aku gak bermaksud untuk . . . ." itulah kata yang sempat kuucapkan dengan sedikit tawa yang tersisa walaupun sebenarnya hati ini terasa amat sakit yang menusuk ke dalam relung hati paling dalam. Namun tanpa kusangka kak Dimas malah memeluk tubuhku dengan sangat erat. Hangat, tenang, damai itulah yang kurasakan saat ini dan air matakupun mulai menetes lagi membasahi pundak kak Dimas
" sebenarnya aku sudah tau semuanya dari sahabat-sahabatmu itu, mereka banyak cerita tentang peraasn kamu ke aku." tutur kak dimas padaku yang masih menagis dipelukan kan Dimas dan kak Dimas pun mulai melepas pelukannya dan mengahapus air mataku "sudah ya gak usah nansgis lagi tambah jelek kan kalau nangis."

Rasanya bener-bener malu banget apalagi juga diketawaain sama kak Rendy yang dari tadi jagi penonton setia tapi hati ini rasanya juga seneng banget sampai kayak terbang kelangit ke tujuh. Tapi aku kembali sedih karena inget kalau kak Dimas udah punya cewek.
" kenapa sedih lagi?" tanya kak dimas
" gak pa pa kok. oh ya sebenernya aku gak bermaksud untuk ganggu hubungan kakak dengan pacarnya kakak, aku hanya . . . ." jelasku pada kak Dimas dan terputus karena jari telunjuk kak Dimas ditempelkan di bibirku mengisyaratkan kalau aku harus diam
" cewek itu namanya Rika, dia itu dah gak ada hubungan apa-apa lagi sama aku atau lebih tepatnya dia itu mantan aku dan sekarang dia udah punya cowok lagi." jelas kak Dimas dan akupun mulai tersenyum senang lagi
" oh gitu . . . !!!!!!!" kataku kataku sambil tersenyum dan ingin pergi
" mau kemana?"
" mau maen keluar"
" keluar? gue gak diajak?"
" kenapa kak Dimas harus diajak "
" ya, itu karena . . . ." kata kak Dimas sambil berjalan menuju arahku
" karena apa? " tanyaku heran
" karena . . . . " kak Dimas mulai memegang tangan ku dan jantungku berdebar dengan kencang seperti mau copot. " karena mulai sekarang dan seterusnya aku ingin kamu menjadi pacar sekaligus kekasihku yang selalu saling menjaga dan terus bersama selamanya."
" . . . " aku hanya bisa diam karena terkejut mendengar kata-kata kak Dimas
" mau kan? " tanya kak Dimas yang membuatku terkaget
" emmd . . . tapi aku masih belum tau apa itu cinta sebenarnya jadi . . . ."
" kalau masalah itu aku juga belum tau banyak arti cinta yang sesungguhnya tapi apa salahnya kalu kita mencari arti cinta yang sebenarya itu bersama-sama, toh seiring berjalannya waktu pasti akan banyak hal yang terjadi kedepannya. Jadi maukan kamu jai pacar kakak"
" emmm . . . .sebelum aku jawab pertanyaan kakak. Aku mau nanya sama kakak . . ."
" mau nanya apa, kalau aku bisa jawab pasti akan aku jawab"
" kenapa kakak mau pacaran sama aku"
"emh . . . kenapa ya?" jawab kak dimas yang sok agak mikir gitu " mungkin karena kamu tu unik dan gak ada yang lain lagi di luar sana"
" emanya aku ini barang langka apa!" kataku dengan wajah agak ngambek dan melihat itu kak Dimas malah tersenyum
" mungkin . . .. " goda kak Dimas. " tapi walaupun begitu kamu tetep cantik kok dan aku sudah mulai suka sama kamu sejak kita pertama kali ketemu di toko buku waktu itu." lanjut kak Dimas. " jadi maukan jadi pacar kakak?"
" . . . ." aku hanya diam karena malu dan hanya bisa mengangguk tanda menerima, karna saking senangnya kak Dimas pun langsung memelukku lagi tapi . . . .
" eitsss . . . masak gue yang dari tadi duduk di situ di cuekin sich. Seharusnya loe tu ijin dulu sama gue Dim sebelum ngajak pacaran adek gue." kata kak Rendy yang mungkin sedikit keksel karena dicuekin
" jadi . . . .?" tanya kak Dimas pada Kak Rendy
" yah sebenernya gue setuju aja sih. Tapi jangan lupa traktirannya ya!" kata kak Rendy sambil tersenyum dan kamipun juga ikut tertawa bersama.

Pada dasarnya kita semua mungkin belum begitu paham dengan arti cinta yang sesungguhnya karena cinta itu mempunyai banyak arti dan makna yang berbeda tergantung dari masing-masing kita yang merasakannya. Maka dari itu janganlah takut untuk mencoba dan mencari tau apa itu arti cinta yang sesungguhnya. Eitttttssssssss tapi jangan membawa cinta ke hal-hal yang negative ya karena cinta terlalu indah untuk dinodai dengan hal semacam itu, kalian pasti tau kan hal negative apa yang aku maksud.
 
PROFIL PENULIS
Nama : Rulin
TTL : Tulungagung, 15 September 1994
e mail/ facebook: rulyn_cymutz@yahoo.co.id

Ini adalah cerpen karya pertamaku. Memang masih agak berantakan sih karena aku masih penulis baru yang masih amatiran dan butuh banyak belajar lagi jadi mohon berikan saran dan kritikannya. Terima Kasih.
 
No. Urut : 973
Tanggal Kirim :  06/05/2013 8:06:20
 
Baca juga Cerpen Cinta dan Cerpen Remaja yang lainnya.

Post a Comment