Cairan pada efusi pleura dapat digolongkan menjadi transudat dan eksudat. Untuk membedakan transudat dan eksudat digunakan kriteria Light, yaitu:
Cairan efusi dikatakan transudat jika memenuhi dua dari tiga kriteria:
1. Rasio kadar protein cairan efusi pleura/kadar protein serum < 0,5
2. Rasio kadar LDH cairan efusi pleura/kadar LDH serum < 0,6 3. Kadar LDH cairan efusi pleura <2/3 batas atas nilai normal kadar LDH serum.
Jika angka tersebut terlampaui, efusi pleura termasuk jenis eksudat.
Akan tetapi, penggunaan kriteria Light masih dapat menyesatkan, misalnya transudat dikatakan eksudat. Untuk hal ini, harus diperiksa perbedaan kandungan albumin pada serum dengan kadungan albumin pada cairan pleura. Jika perbedaannya melebihi 1,2 gram per 100 ml, cairan pleura termasuk transudat.
Secara kasar efusi pleura dapat dikatakan transudat jika kadar proteinnya <3gram/100 ml, dan berat jenisnya <1,016, sedangkan efusi pleura dikatakan eksudat jika kadar proteinnya >3 gram/100 ml, dan berat jenisnya >1,016.
Penyebab Efusi Pleura
Efusi pleura transudatif merupakan efusi pleura yang berjenis cairan transudat. Efusi pleura ini disebabkan oleh gagal jantung kongestif, emboli paru, sirosis hati (penyakit intraabdominal), dialisis peritoneal, hipoalbuminemia, sindrom nefrotik, glomerulonefritis akut, retensi garam, atau pasca by-pass koroner. Efusi pleura yang jenis cairannya merupakan suatu eksudat dinamakan efusi pleura eksudatif. Eksudat terjadi akibat peradangan atau infiltrasi pada pleura atau jaringan yang berdekatan dengan pleura. Kerusakan pada Binding kapiler darah menyebabkan terbentuknya cairan kaya protein yang keluar dari pembuluh darah dan berkumpul pada rongga pleura. Bendungan pada pembuluh limfa juga dapat menyebabkan efusi pleura eksudatif. Penyebab efusi pleura eksudatif adalah neoplasma, infeksi, penyakit jaringan ikat, penyakit intraabdominal, dan imunologik.
Pustaka
Respirologi Oleh DR. R. Darmanto Djojodibroto, Sp.P, FCCP
Post a Comment