Kentongan
Pada masa kerajaan, kentongan digunakan untuk menyampaikan pesan dan perintah dari sang raja kepada rakyatnya. Petugas kerajaan cukup memukul kentongan, dan dalam beberapa saat kemudian, rakyat bergegas berkumpul di tempat yang sudah biasa digunakan untuk pertemuan antara raja dengan rakyatnya untuk menyampaikan informasi.
Meskipun saat ini teknologi sudah semakin canggih, namun sebagian masyarakat tidak bisa meninggalkan media komunikasi tradisional ini, khususnya di daerah pedesaan yang digunakan sebagai sarana ronda malam. Ada juga kentongan yang bentuknya cukup besar, atau yang sering disebut dengan nama 'bedug' dan digunakan oleh masyarakat sebagai penanda waktu sholat tiba.
Dalam penggunaannya, kentongan dipukul dengan irama yang berbeda-beda sesuai dengan kejadian yang akan dan sedang terjadi. Misalnya, tanda kentongan yang menandakan adanya kebakaran rumah, adanya bencana banjir, adanya pencurian, atau akan adanya gerombolan pasukan lawan yang datang menyerang dimasa peperangan kerajaan zaman dahulu.
Halaman Terkait:
| Media komunikasi tradisional | Komunikasi menggunakan asap | Prasasti dan daun lontar |
Post a Comment